Jakarta, IDN Times - Bulan Ramadan menjadi hal yang selalu dinantikan, bahkan diyakini sebagai bulan yang penuh berkah dan rezeki. Banyak masyarakat yang menjadikan Ramadan sebagai peluang bisnis, malahan tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.
IDN Times telah merangkum beberapa bisnis yang tidak membutuhkan modal besar dan mudah dijalani di bulan yang penuh berkah ini. Ada apa saja ya?
Zaman memang sudah digital tapi percaya atau tidak, kartu ucapan dalam bentuk fisik masih juga dicari orang terutama di momen-momen hari besar, salah satunya Lebaran. Buat kamu yang memiliki keahlian di bidang desain, kamu bisa mencoba peruntungan membuat kartu ucapan selamat berpuasa atau selamat Lebaran beserta amplopnya.
Desain unik dan bahan kreatif bisa menjadikan kartu buatan kamu laris dipesan. Untuk memasarkan, kamu tidak perlu repot. Cukup foto hasil desain-desain kartumu dan coba tawarkan di akun Instagram atau media sosial lain yang kamu rasa paling sesuai buat jualan.
Walaupun hari raya masih sebulan lagi, tidak ada salahnya kamu mulai mempersiapkan membuat kue lebaran mulai dari jauh-jauh hari. Selain bisa tes pasar, nantinya kamu juga bisa menjaring pelanggan. Dengan begitu, kamu dapat menakar berapa kue yang akan dibuat.
IDN Times menyarankan, sebaiknya prospeklah kerabat terdekat dulu, seperti teman kantor, tetangga, keluarga dan teman kuliah. Promosi dari mulut ke mulu juga manjur lho. Siapa tahu kue buatanmu digemari banyak orang-orang terdekat, yang kemudian merekomendasikannya ke jejaring sosial mereka.
Sirup menjadi minuman yang paling banyak di gemari saat berbuka apalagi jika ditambah es. Sedang puasa begini, tentu kamu dapat membayangkan bagaimana segarnya sungguh menggoda.
Sayang, tidak semua orang berani meminumnya, karena khawatir sirup yang dijual mengandung gula buatan. Bagi mereka yang peduli kesehatan, gula-gula buatan apalagi dengan kadar berlebihan bisa jadi ancaman serius.
Kamu bisa menjadikan hal ini sebagai peluang untuk berbisnis. Kamu bisa membuat sendiri sirup dari gula asli yang kemudian kamu kemas. Bahan-bahan dan angkah-langkah membuatnya bisa kamu cari dengan mudah dengan cara browsing. Bahkan, tutorialnya pun ada.
Kalau biasanya orang yang memasak bisa langsung menakar bumbu dan mencicipinya langsung ketika memasak, di bulan puasa ini lain ceritanya. Sudah bukan rahasia umum, orang tidak dapat mencicipi masakannya ketika sedang berpuasa.
Ini bisa kamu lihat sebagai peluang bisnis di bulan Ramadan. Kamu bisa membantu orang-orang yang memasak dengan menjual bumbu dasar yang segar tapi sudah diracik dan bisa disimpan di lemari es.
Contohnya, kamu dapat menjual bumbu dasar bawang, soto, rawon, atau gulai. Jangan lupa memberi informasi takaran bumbu itu agar proses memasak jadi lebih mudah dan tidak perlu mencicip.
Membuat daftar kegiatan selama Ramadan sangat membantumu mengerjakan aktivitas sehari-hari dan mengaturnya agar tidak bentrok dengan jadwal ibadah. Maklum, di bulan penuh berkah, banyak orang memperbanyak agenda beribadah.
Ada pula kegiatan-kegiatan tambahan seperti buka puasa bersama. Semakin luas jaringan sosial, semakin banyak pula agenda buka puasa bersama yang musti dihadiri. Sangat penting untuk mencatat agenda-agenda tersebut beserta waktu dan prioritasnya.
Masalahnya, belum banyak toko buku yang menjual buku agenda bertema Ramadan.
Jika kamu punya keahlian kaligrafi dan lettering yang indah kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini. Berkreasilah dan pasarkan.
Menu katering diet masih jarang tersentuh para pebisnis. Di bulan Ramadan ini, tidak sedikit para pejuang diet yang berat badannya naik setelah berpuasa. Bagaimana tidak, lebih banyak pasar malam yang menjual menu berbuka dan sahur.
Ini jelas jadi peluang besar bagi kamu. Peminat bisnis katering ini, bukan hanya pejuang diet, tapi penderita diabetes, ibu hamil dan menyusui juga meliriknya karena mereka membutuhkan gizi seimbang.
Jika biasanya bazar Ramadan hanya ada pada sore hari, kamu bisa mencoba membuka bazar makanan saat sahur. Harganya tentu lebih murah daripada restoran yang buka 24 jam, sehingga peluang untuk diminati lebih besar.
Apalagi jika tempat berjualan di daerah kampus dan kos-kosan. Pasti laris manis. Tapi ingat, patuhi selalu protokol kesehatan ya, Guys!