Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada Livin, Frekuensi Transaksi via ATM Mandiri Turun Drastis

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Perbankan di Indonesia saat ini terus mendorong transaksi melalui kanal digitalnya, tak terkecuali Bank Mandiri. Bank milik negara itu bahkan mengurangi keberadaan mesin ATM agar nasabahnya beralih melakukan transaksi secara digital,melalui aplikasi Livin by Mandiri.

Alhasil, frekuensi transaksi via ATM pun semakin berkurang lantaran nasabah "dipaksa" beralih ke transaksi secara digital.

"ATM kalau teman-teman memang merasa sulit menemukan ATM Mandiri, ya karena kita kurangi juga. (Frekuensi transaksi) ATM 57 persen pada 2004, sedangkan sekarang 29 persen. Ya karena tadi kita berharap bahwa akan semakin banyak nih yang menggunakan Livin," tutur Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam pernyataannya kepada media, dikutip Selasa (12/9/2023).

1. Frekuensi transaksi via ATM menurun dari tahun ke tahun

ATM Mandiri (IDN Times/Uni Lubis)

Data internal Bank Mandiri yang disampaikan Andry menunjukkan, frekuensi transaksi via ATM Mandiri menurun dari tahun ke tahun. Pada 2004, angkanya masih berada di level 57,4 persen lalu terus turun hingga hanya 46 persen pada 2018.

Kemudian angkanya terus turun pada 2019 menjadi 39,9 persen, 2020 menjadi 39,4 persen, 2021 ada 29,5 persen, dan pada 2022 menjadi 29,3 persen.

2. Frekuensi transaksi via kantor cabang merosot tajam

Ilustrasi layanan Bank Mandiri (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dorongan untuk melakukan transaksi via kanal digital juga dilakukan Bank Mandiri dengan adanya pengurangan frekuensi transaksi via kantor cabang.

Penurunan frekuensi transaksi via kantor cabang Bank Mandiri pun lebih ekstrem dibandingkan ATM.

"Jadi cabang itu sekarang dari frekuensi transaksinya 42,4 persen tahun 2004, sekarang itu cuma 4 persen," ujar Andry.

3. Frekuensi transaksi via kanal digital melesat

Pengguna aplikasi Livin' by Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Sebaliknya, frekuensi transaksi via kanal digital seperti Livin dan Kopra, melesat sangat tinggi dalam kurun waktu 19 tahun terakhir.

"Yang banyak itu adalah digital channel, dari 0,2 persen pada 2004, sekarang itu yang menggunakan digital channel kita di Mandiri itu 66,7 persen," kata Andry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us