Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Penasehat Kadin Indonesia, Hashim Djojohadikusumo di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Ketua Delegasi Indonesia minta Jeff Bezos terlibat dalam pembiayaan proyek hijau di Indonesia
  • Prabowo berkomitmen pada program energi baru 100 Gigawatt, dengan 75% energi terbarukan
  • Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon besar dan ingin mengembangkan pasar karbon yang kuat

Jakarta, IDN Times - Ketua Delegasi Indonesia untuk Konferensi Iklim PBB COP29, Hashim Djojohadikusumo meminta miliarder sekaligus filantrop Amerika Serikat (AS), Jeff Bezos untuk terlibat dalam pembiayaan proyek-proyek hijau di Indonesia.

Hal itu disampaikan Hashim dalam pidatonya membuka Paviliun Indonesia di COP29 Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11/2024). Hashim menyampaikan, Prabowo dengan tangan terbuka menyambut negara lain yang ingin datang melihat kesempatan investasi hijau di Indonesia.

Program-program hijau yang diusung Prabowo butuh pendanaan lain di luar Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kita semua tahu bahwa anggaran negara sangatlah terbatas. Kami ingin mengundang negara-negara luar, di sini saya ingin menyebut salah satunya yang hadir adalah Bezos funding," kata Hashim dikutip Jumat (15/11/2024).

1. Program 100 gigawatt energi terbarukan

PLN Indonesia Geothermal akan membuat PLN Indonesia Power lebih fokus pada pengembangan energi panas bumi.. (Dok/Istimewa).

Hashim menyatakan, Prabowo berkomitmen untuk terus melanjutkan agenda perubahan iklim yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Namun, Prabowo sebagai Presiden RI yang baru juga memiliki program perubahan iklim anyar untuk ditawarkan ke dunia.

“Salah satunya adalah program energi baru 100 Gigawatt yang akan diimplementasikan dalam kurun waktu 15 tahun ke depan yang 75 persen di antaranya atau 75 gigawatt merupakan energi terbarukan,” ujar Hashim.

Adapun 25 gigawatt sisanya berasal dari energi angin, energi surya, energy hydro, energi panas bumi, dan energi nuklir.

2. Program Carbon Capture Storage

ilustrasi ekosistem karbon biru (unsplash.com/Benjamin L. Jones)

Selain itu, Hashim juga menyampaikan komitmen terbaru Prabowo dalam carbon capture storage (CCS) atau penyerapan karbon. Adik Prabowo tersebut mengklaim, beberapa perusahaan multinasional seperti Exxonmobile, British Petroleum, dan lainnya telah menyampaikan rencana untuk berinvestasi CCS di Indonesia.

“Indonesia diberkahi dengan potensi penyimpanan karbon yang sangat besar, kami diberkahi dengan kepulauan di daratan dan lepas pantai, kami perkirakan kami memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 500 GT,” kata Hashim.

“Kami akan mempresentasikan ini kepada negara-negara dan perusahaan di seluruh dunia, yang tertarik untuk menemukan kapasitas karbon untuk emisi CO2 mereka,” sambungnya.

3. Pengembangan pasar karbon

Peluncuran bursa karbon. (Dokumentasi/Humas Pertamina

Prabowo juga ingin mengembangkan pasar karbon yang kuat. Menurut Hashim, Indonesia punya 557 juta ton karbon yang siap ditawarkan ke negara-negara lain.

“Saya senang mengatakan beberapa pihak telah mengajukan tawaran pembelian, seperti teman kita Kerajaan Norwegia yang telah membuat komitmen sebesar 30 juta ton,” kata Hashim.

Selain itu, Hashim juga menyebutkan bahwa salah satu negara Timur Tengah juga telah mengajukan tawaran untuk membeli 287 juta ton karbon.

Bukan hanya itu, pemerintah juga disebut Hashim sedang menyelesaikan penilaian ulang sebesar 600 juta ton karbon yang diharapkan dapat ditawarkan kepada dunia dalam beberapa bulan ke depan.

Editorial Team