9 Cara Memulai Bisnis Makanan, Prospeknya Jangka Panjang!
Pexels.com/Edward Eyer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bisnis kuliner atau makanan adalah salah satu bisnis yang berpeluang besar untuk bertahan dalam jangka panjang. Sebab, makanan adalah kebutuhan pokok dan sumber daya tahan tubuh manusia.
Saat ini, banyak pilihan makanan yang dapat kamu jadikan bisnis. Kamu bisa mengkreasikan makanan tertentu agar menjadi lebih menarik ketika dijadikan bisnis. Untuk itu, kamu perlu mengetahui cara memulai bisnis makanan yang benar, agar prospeknya jangka panjang.
Baca Juga: Tips Memilih Rekan Bisnis yang Tepat, Jangan Sampai Menyesal!
1. Siapkan modal
Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)Modal adalah hal yang paling utama yang harus dipersiapkan dalam memulai bisnis, termasuk memulai bisnis makanan.
Dalam bisnis makanan, tidak ada modal yang ideal. Maka itu, jika kamu ingin memulai dengan modal kecil, kamu dapat memulai dalam skala kecil dulu. Namun, jika kamu memiliki modal yang besar, kamu dapat memulai bisnis makanan dengan lebih proper.
2. Tentukan makanan apa yang ingin dijual dan menu yang menjadi andalannya
pixabay.comUntuk menentukan hal ini, kamu dapat juga menjual makanan yang sekiranya menjadi andalan kamu saat memasak. Namun, jika kamu tidak memiliki keahlian memasak dan ingin menjual makanan kamu bisa memulainya dengan franchise makanan.
Perlu diingat, jika kamu sudah menentukan ingin menjual makanan apa, setelahnya kamu bisa menentukan menu yang menjadi andalan.
3. Menentukan supplier bahan baku
Bahan-bahan gorengan (Pexels.com/Yaroslav ShuraevHal ini berlaku jika kamu ingin menjual makanan dengan memproduksinya sendiri. Supplier bahan baku menjadi salah satu elemen penting untuk menentukan kualitas makanan yang akan kamu jual.
Bahan baku dengan kualitas baik dan segar tentunya akan menghasilkan masakan yang enak. Jadi, pilih supplier bahan baku yang memberikan harga yang relatif murah namun dengan kualitas bahan yang baik.
Kamu juga bisa menjaga hubungan yang intens dengan supplier agar dapat memperoleh prioritas untuk mendapatkan barang yang sedang langka dipasaran. Perlu diingat juga untuk memiliki beberapa supplier agar kamu memiliki pilihan.
Baca Juga: Bingung Cari Ide Bisnis? 3 Bisnis Ini Bisa Laku Setiap Hari Lho!
4. Menentukan target pemasaran
Seorang fotografer memotret produk UMKM di Semarang, Jawa Tengah, 15 Agustus 2020. Para pelaku UMKM bertransformasi digital terhadap produk pada masa pandemik COVID-19 sehingga berdaya saing ditingkat global dan meningkatkan penjualan mereka. (IDN Times/Dhana Kencana)Salah satu kunci sukses dari usaha adalah kesesuain antara jenis makanan dan target pemasaran. Oleh karena itu, sesuaikan antara harga dan selera pembeli sehingga target pemasaran akan tercapai.
Kamu bisa menganalisis pasar yang biasanya menyantap makanan tersebut. Setelah itu, kamu jadikan target pemasaran kamu.
Editor’s picks
5. Lakukan promosi dengan tepat
Ilustrasi media sosial (Unsplash.com/Austindistel)Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kini, pemasaran tidak hanya bisa dilakukan dari mulut ke mulut, tetapi juga dapat dilakukan melalui media sosial.
Namun, khusus bisnis makanan, promosi yang paling kuat adalah dari mulut ke mulut. Hal ini karena para pembeli yang merasa puas dengan rasa dan pelayanan, akan dengan senang hati untuk merekomendasikan makanan yang dijual pada orang lain.
Baca Juga: PPATK: Aliran Dana Triliunan ke Bisnis Narkoba Libatkan Korporasi
6. Berikan pelayanan yang baik dan informatif
ilustrasi penjual dan pembeli ikan (pexels.com/Skitterphoto)Salah satu hal yang paling membekas dihati pelanggan adalah sikap ramah dan informatif staf yang melayani konsumen. Hal ini secara tidak langsung memberikan dampak positif pada bisnis makanan yang dikelola.
Maka itu, pelayanan yang baik dan informatif dapat memajukan bisnis makanan kamu. Tentunya hal ini dibarengi dengan kualitas makanan yang baik.
7. Buka toko offline dan urus perizinannya jika bisnis sudah semakin maju
Ilustrasi Restoran/Cafe di London, Inggris (IDN Times/Anata Siregar)Jika bisnis kamu sudah berkembang dan maju, kamu dapat melanjutkan usaha ini secara offline dengan membuka outlet.
Untuk hal ini, kamu bisa membuka mulai mencari lokasi strategis. Kamu dapat menyewa ruko yang dekat dengan pusat-pusat keramaian seperti pasar, rumah sakit, sekolah, kampus atau pusat perkantoran. Dengan begitu, kamu dapat menjual makanan kamu dengan lebih banyak.
Pastikan kamu mengurus perizinan untuk merek dan outlet yang kamu buka.
8. Rekrut karyawan saat membuka toko offline
Pexels.com/ollyKetika membuka outlet atau toko offline, kamu pasti membutuhkan karyawan untuk membantu operasional toko. Apalagi jika pembeli sedang ramai ramainya. Maka itu, merekrut karyawan menjadi salah satu hal yang penting untuk membantu pelayanan toko.
9. Lakukan inovasi
Ilustrasi ide, mengumpulkan ide. (Unsplash.com/AbsolutVision)Saat berbisnis, tentu saja inovasi harus dilakukan. Hal ini karena persaingan dalam usaha makanan sangat banyak. Apalagi pesaing yang telah lama terjun dalam bisnis.
Maka itu, sebisa mungkin berusaha untuk selalu melakukan inovasi. Kamu bisa melakukan inovasi dengan menambah menu atau cita rasa, penampilan, penyajian, serta promo yang diberikan pada pelanggan.
Baca Juga: Sejarah Barcode, Inovasi Penting Berguna di Banyak Sektor
Topik:
Berita Terkini Lainnya
