7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Hal mendasar yang membedakan adalah faktor produksinya

Jakarta, IDN Times - Sistem ekonomi suatu negara belum tentu berlaku sama di negara lain. Masing-masing negara pasti memiliki preferensinya sendiri terhadap sistem ekonomi yang ideal.

Secara umum, sistem ekonomi adalah susunan unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja untuk memecahkan masalah ekonomi serta mencapai tujuan tertentu.

Sederhananya, sistem ekonomi mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Itu semua berperan besar dalam sebuah sistem ekonomi. Terdapat tujuh macam-macam sistem ekonomi yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasannya!

Baca Juga: Mengenal Ekonomi Gik, Sistem Kerja Andalan Para Perusahaan Digital

1. Sistem ekonomi tradisional

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan KekurangannyaKegiatan bertani (Unsplash/Rajesh Ram)

Biasanya, negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah negara yang masih sangat bergantung dengan sektor pertanian. Hal ini karena sistem ekonomi tradisional memiliki hubungan yang erat dengan tradisi dan adat-istiadat. 

Produktivitas pada sistem ekonomi ini umumnya juga masih rendah. Hal ini disebabkan karena masyarakatnya yang belum atau nggak memiliki hasrat untuk mengembangkan hartanya.

Kelebihan sistem ekonomi tradisional

  • Bersifat kekeluargaan yang tinggi
  • Jarang terjadi kecurangan karena minim ancaman persaingan tidakk sehat
  • Tingkat kesenjangan ekonomi yang rendah karena pendapatan setiap individu cukup merata
  • Pemerintah tidak melakukan monopoli dan hanya menjadi pengawas.

Kekurangan sistem ekonomi tradisional

  • Kualitas dan kuantitas produksi sulit diprediksi
  • Efektivitas kerja rendah
  • Pertumbuhan ekonomi sangat lambat karena kurang ada inovasi dan tidak berkembang.

Baca Juga: Jenis-Jenis Inflasi: Asal, Sifat, dan Penyebabnya

2. Sistem ekonomi komando

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan KekurangannyaIlustrasi Pemimpin. (IDN Times/Aditya Pratama)

Macam-macam sistem ekonomi berikutnya adalah sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi ini adalah sistem di mana pemerintah memiliki kuasa penuh atau dominan terhadap kegiatan ekonomi negaranya. Sistem ini biasa juga disebut sistem ekonomi terpimpin. Jadi, faktor produksi masih dipegang penuh oleh pemerintah.

Umumnya, sistem ini digunakan oleh negara blok timur atau poros kiri, seperti Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara.

Kelebihan sistem ekonomi komando

  • Pemerintah bisa mengendalikan berbagai masalah ekonomi
  • Pemerintah bisa mengawasi dan mengendalikan harga barang di pasar
  • Tidak terjadi kesenjangan karena masyarakat memiliki ekonomi yang stabil
  • Aktivitas ekonomi lebih mudah dikontrol
  • Pendapatan lebih merata dan jarang terjadi krisis ekonomi.

Kekurangan sistem ekonomi komando

  • Hak individu tidak diakui karena semuanya dimonopoli oleh pemerintah
  • Pertumbuhan ekonomi lambat karena perekonomian hanya dipegang oleh segelintir orang
  • Sistem pasar hanya bergantung pada kualitas pemerintah.

Baca Juga: Apa Itu Generasi Sandwich? Yuk Kenali Mungkin Kamu Salah Satunya

3. Sistem ekonomi liberal

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan KekurangannyaIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sesuai dengan namanya, sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi ini dikenal juga dengan sebutan sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar. 

Prinsip dari sistem ini adalah adanya keperluan untuk mencari keuntungan pribadi, tanpa mementingkan keperluan pihak lain. Dalam hal perekonomian, pemerintah tidak memiliki pengaruh yang kuat untuk membatasi perekonomian individu atau masyarakatnya.

Kelebihan sistem ekonomi liberal

  • Lebih mudah meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
  • Pengusaha bisa lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan produknya
  • Bisa memprioritaskan keuntungan saja
  • Berfokus pada keuntungan diri sendiri atau kelompok saja.

Kekurangan sistem ekonomi liberal

  • Bisa mendorong terciptanya monopoli usaha
  • Mendorong terciptanya persaingan tidak sehat
  • Perekonomian yang tidak stabil.

4. Sistem ekonomi campuran

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan KekurangannyaIlustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam hal ini, campuran berarti gabungan dari sistem ekonomi komando dan liberal. Pada sistem ekonomi ini, baik pihak pemerintah maupun swasta memiliki peran dalam sektor perekonomian.

Masyarakat memiliki kebebasan dalam sektor ekonomi, namun pemerintah juga memiliki kendali dalam sektor perekonomian. Ini bertujuan untuk mencegah adanya penguasaan penuh oleh segelintir masyarakat.  

Beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi campuran di antaranya India, Filipina, dan Malaysia.

Kelebihan sistem ekonomi campuran

  • Fluktuasi ekonomi jadi lebih stabil
  • Pihak swasta dan pemerintah bisa dibedakan secara jelas
  • Hak individu bisa diakui dan didukung oleh pemerintah.

Kekurangan sistem ekonomi campuran

  • Bisa mendorong monopoli pasar jika swasta lebih mendominasi
  • Bisa terjadi etatisme jika pemerintah lebih mendominasi.

5. Sistem ekonomi pasar

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan KekurangannyaIlustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Macam-macam sistem ekonomi selanjutnya adalah sistem ekonomi pasar. Maksudnya adalah sistem ekonomi yang identik dengan pasar bebas.

Dalam sistem ekonomi pasar, organisasi masyarakat akan menentukan bagaimana perekonomian akan berjalan. Sistem ekonomi pasar memisahkan secara jelas antara pasar dan pemerintah.

Namun, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang sepenuhnya menjalankan sistem ekonomi ini.

Kelebihan sistem ekonomi pasar

  • Mendorong inovasi agar berkembang lebih cepat
  • Pengusaha bisa menyikapi dengan cepat jika terjadi inflasi.

Kekurangan sistem ekonomi pasar

  • Mendorong terciptanya ketidakstabilan di pasar
  • Mendorong munculnya eksploitasi summber daya oleh segelintir pemilik modal.

6. Sistem ekonomi kerakyatan

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan Kekurangannyailustrasi rakyat suatu negara (unsplash.com/Tien Vu Ngoc)

Sistem ekonomi kerakyatan adalah satu dari macam-macam sistem ekonomi yang dilandasi demokrasi ekonomi. Semua aktivitas ekonomi berada di bawah kendali setiap masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama.

Sistem ekonomi kerakyatan juga dikenal sebagai sistem ekonomi Pancasila.

Kelebihan sistem ekonomi kerakyatan

  • Perekonomian disusun secara kekeluargaan
  • Sumber daya dan keuangan negara digunakan melalui proses musyawarah lembaga perwakilan rakyat terlebih dahulu
  • Setiap sumber daya dikuasai oleh negara dengan tujuan menyejahterakan rakyat.

Kekurangan sistem ekonomi kerakyatan

  • Negara lebih dominan, sehingga bisa mematikan sektor perekonomian di luar kapasitas mereka
  • Mendorong monopoli oleh suatu kelompok tertentu.

7. Sistem ekonomi sosialis

7 Macam Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan Kekurangannyailustrasi masyarakat (pexels.com/Skitterphoto)

Macam-macam sistem ekonomi yang terakhir adalah sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang mengondisikan masyarakat agar memiliki kesetaraan pada kepemilikan faktor produksi.

Mulai dari pekerja, modal, dan sumber daya alam. Hal itu dimiliki oleh masyarakat, tapi pengelolaannya diatur oleh negara sepenuhnya. Negara pun ikut mengatur distribusi dan hasil produksinya.

Kelebihan sistem ekonomi sosialis

  • Kegiatan dan masalah ekonomi sepenuhnya dikendalikan pemerintah
  • Minim kesenjangan ekonomi
  • Pemerintah lebih mudah mengatur barang dan jasa yang diproduksi sesuai kebutuhan masyarakat.

Kekurangan sistem ekonomi sosialis

  • Minim inovasi dan kreativitas dari individu
  • Tidak bebas untuk memiliki sumber daya
  • Produksi barang kurang bervariasi.

Demikianlah 7 macam-macam sistem ekonomi beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Indonesia sebagai penganut sistem ekonomi kerakyatan atau Pancasila, memang baik untuk diterapkan. Namun, tentu tetap ada kekurangannya.

Baca Juga: Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Sejarah, dan Cirinya

Topik:

  • Anata Siregar
  • Yogama W
  • Yunisda D
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya