Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akhirnya, Jerman Janji Hentikan Impor Minyak Rusia Akhir Tahun 

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock (Twitter.com/GermanForeignOffice)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Rabu (20/4/22) mengatakan bahwa negaranya akan mengakhiri impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini. Komentar itu dikeluarkan Baerbock usai melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi negara Baltik.

Jerman telah mendapatkan banyak kritik karena memiliki ketergantungan tinggi terhadap produk energi bahan bakar fosil dari Rusia, khususnya minyak dan gas. Impor gas Jerman dari Rusia bahkan pernah lebih dari separuh total kebutuhan nasional.

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, negara-negara Uni Eropa (UE) telah mencari solusi untuk menghentikan impor produk energi dari Rusia. Tapi upaya itu memiliki beberapa masalah, termasuk banyak negara UE juga telah lama bergantung produk energi Rusia, khususnya Jerman.

1. Setop impor minyak Rusia

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Berbagai cara untuk menekan Rusia agar menghentikan perang di Ukraina telah dilakukan oleh negara-negara Barat, khususnya blok negara UE. Selain sanksi ekonomi, cara lain adalah dengan berhenti membeli produk energi fosil dari Rusia.

Produk tersebut telah menjadi salah satu pemasukan terbesar Rusia dan dinilai digunakan untuk menjalankan mesin perang Presiden Rusia Vladimir Putin. Oleh karena itu, harus ada sikap tegas untuk berhenti mengimpor energi fosil dari Rusia.

Dikutip dari Reuters, pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Jerman Baerbock mengatakan "kami akan mengurangi separuh (impor) minyak (Rusia) pada musim panas dan akan berada di 0 pada akhir tahun."

Jerman adalah negara kekuatan ekonomi terbesar UE. Negara itu memiliki ketergantungan tinggi terhadap produk energi fosil Rusia dan telah mendapatkan banyak kritik keras karena produk minyak Rusia telah memberi banyak pemasukan bagi Moskow.

Keputusan untuk menghentikan impor minyak dari Rusia itu, akan diikuti dengan berhenti melakukan impor gas di tahun-tahun berikutnya. Rencana itu dilakukan sebagai jalan keluar bersama mitra UE untuk memutus ketergantungan impor dari Moskow.

2. Peta jalan untuk bebas dari energi Rusia

Jerman sebenarnya adalah salah satu mitra utama Rusia dalam perdagangan minyak dan gas. Tapi perang di Ukraina telah membuat hubungan itu kacau. Jerman saat ini diperkirakan mengimpor seperempat minyak Rusia dari total kebutuhan nasional.

Sedangkan untuk impor produk gas dari Rusia masih lebih banyak, yakni sekitar 40 persen kebutuhan nasional dipasok oleh Moskow. Memutus pasokan secara tiba-tiba dapat memicu resesi yang menghancurkan ekonomi Berlin.

Tapi ada desakan kuat agar Jerman atau UE segera mandiri dari ketergantungannya dengan Moskow. Dilansir BBC, UE mengatakan akan segera beralih ke pasokan alternatif dan membuat blok tersebut independen dari energi Rusia jauh sebelum 2030.

Langkah Jerman itu menurut Baerbock adalah cara mengikut peta jalan Eropa dalam menghapus impor minyak dan gas secara bertahap dari Rusia.

Jerman telah mengambil beberapa sikap tegas karena invasi Moskow ke Kiev. Salah satunya adalah menutup izin pembukaan pipa gas besar Rusia, Nord Stream 2. Itu adalah proyek raksasa untuk mengalirkan gas langsung dari Rusia ke Jerman dan UE.

3. Jerman akan bekerja aktif untuk mandiri dari impor minyak

Christian Lindner, Menteri Keuangan Jerman (Twitter.com/ Christian Lindner)

Jerman telah lama menggunakan minyak dan gas Rusia untuk menopang industri dan rumah tangga warga. Begitu juga dengan negara-negara lain di UE. Tapi Jerman terbilang sebagai konsumen terbesar.

Bulan lalu ketika bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negaranya "secara aktif bekerja untuk mandiri dari impor minyak (Rusia) dan kami pikiri kami akan dapat mewujudkannya tahun ini," kutip National Review.

Tapi untuk saat ini, pasokan energi Eropa untuk pembangkit panas, mobilitas, pasokan listrik dan industri belum dapat diamankan dengan cara lain selain impor dari Rusia. UE belum bisa secara cepat mendapatkan pemasok alternatif untuk menggantikan Rusia.

Christian Lindner Menteri Keuangan Jerman, mengatakan akan secepat mungkin memberlakukan embargo energi Rusia. Dia berujar bahwa tujuan Jerman untuk menegakkan sanksi ekonomi yang menyakiti Putin.

Lindner menyalahkan Rusia atas gangguan ekonomi saat ini di seluruh dunia. Katanya, "Rusia bertanggung jawab atas semua risiko geopolitik dan ekonomi" yang timbul dari perang yakni inflasi, krisis pangan dan krisis utang yang serius di negara-negara berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us