Anak Muda Mau Kontribusi ke Transisi Energi? Investasi di Sukuk Hijau!
Yuk, investasi yang berdampak positif bagi lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Generasi muda ternyata bisa berkontribusi dalam upaya transisi energi. Menurut Presidency Chair Suistainable Finance Working Group (SFWG) Kementerian Keuangan Dian Lestari, caranya adalah dengan melakukan investasi melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk hijau.
“Kalau mau berpartisipasi terlibat dalam sustainable finance, sejak 2018 Kementerian Keuangan sudah mengeluarkan green sukuk ritel,” ujar Dian dalam G20 BI Stronger Fest bertajuk Indonesia Menuju Keuangan Berkelanjutan secara hybrid di Jakarta, Senin (22/8/2022), dilansir ANTARA.
Baca Juga: 5 Informasi Tentang Green Sukuk yang Wajib Kamu Ketahui
Baca Juga: Ini 5 Perbedaan Obligasi dan Sukuk
1. Ada tren kenaikan anak muda berinvestasi di sukuk hijau
Ia mengatakan ada tren kenaikan generasi muda yang berinvestasi pada instrumen sukuk hijau dalam beberapa tahun. “Dilihat dari komposisi investornya, sudah ada pangsa khusus yang berasal dari generasi milenial, atau generasi Y,” ujar Dian.
Ia menjelaskan, pada Sukuk Ritel (SR) seri SR008 yang terbit pada 2019, investor yang berasal dari generasi muda pada sisi sharenya sudah mencapai 33,7 persen atau 4.830 orang, meskipun, dari sisi volumenya masih di kisaran 17 persen.
Lalu, dari penerbitan seri SR016 awal tahun ini, Kementerian Keuangan mencatat hampir 50 persen investor berdasarkan kelompok usia berasal dari generasi muda. Ia mengajak generasi muda, baik yang baru atau sudah berpengalaman untuk terlibat dalam pembiayaan seri SR017 yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pada 19 Agustus - 14 September 2022 nanti.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Peran Penting Sukuk dalam Pembiayaan Utang Negara