Inovasi Bisnis Ini Buat Industri Fesyen Lebih Ramah Lingkungan
Masyarakat semakin peduli dengan produk ramah lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pesatnya perkembangan industri fesyen diikuti dengan emisi karbon dunia yang terus bertambah. Menurut UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019, industri fesyen menjadi salah satu penyumbang emisi karbon dunia, tercatat hingga 10 persen berasal dari produksi massal, peritel, pemasar, hingga tingkat konsumen.
Menanggapi hal tersebut, CEO PT Cipta Adhyabusana (DUST) Matthew Aldo Susabda, sebagai pelaku industri fesyen, mengatakan di masa sekarang nilai keberlanjutan (sustainability) dalam industri fesyen harus menjadi tanggung jawab setiap orang tanpa terkecuali.
“Terlebih, behavior konsumen dalam industri fesyen saat ini menunjukkan bahwa mereka semakin sadar akan produk yang dibeli,” kata Matthew.
Baca Juga: Cotton USA Beberkan Potensi Bisnis dari Kapas yang Ramah Lingkungan
1. Keberlanjutan industri fesyen adalah tanggung jawab brand dan konsumen
Menurut Matthew, kesadaran untuk menciptakan keberlanjutan dalam industri fesyen merupakan tanggung jawab setiap brand dan konsumen.
Untuk mendukung hal tersebut, Matthew bersama brand fesyen miliknya, DUST, meluncurkan koleksi terbaru pakaian menggunakan inovasi serat LENZING ECOVERO yang fashionable namun tetap peduli lingkungan.
“DUST sebagai salah satu fesyen brand anak negeri turut mengambil peran dalam menciptakan keberlangsungan melalui kolaborasi bersama Lenzing, dalam ragam koleksi terbaru menggunakan serat berkualitas dan ramah lingkungan,” kata Matthew.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Online Shop Ramah Lingkungan di Indonesia, Jaga Bumi Yuk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.