TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cadangan Beras akan Dibuang, Bulog Ungkap Kenapa 22.000 Ton Turun Mutu

Benarkah akan dimusnahkan?

IDN Times / Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan, cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 20.000 ton tersimpan di gudang Bulog sejak 2017. Lamanya penyimpanan membuat kualitas beras menurun, sehingga harus dibuang.

Namun ia menegaskan, pihaknya tidak akan membuang beras tersebut secara keseluruhan.

"Tidak semua beras itu dibuang, nanti akan disesuaikan dengan tafsiran laboratorium, BPOM dan Kementerian Pertanian," katanya di kantornya, Selasa (3/12).

Baca Juga: Dirut Bulog Pastikan Natal dan Tahun Baru Stok Beras Aman

1. Beras yang masih layak dimakan akan diolah jadi bahan pangan lain

(Gudang Bulog Kaltim) IDN Times/ Mela Hapsari

Budi mengatakan beras yang masih layak untuk dimakan akan diolah menjadi bahan pangan atau akan dijual dengan harga yang tidak premium.

"Misalnya nanti beras itu kita jadikan terigu, atau bisa juga kita jual untuk pakan ayam," ucapnya.

Ia menjelaskan, jika BPOM dan Kementerian Pertanian mengatakan beras sudah tak layak untuk dikonsumsi maka pihaknya akan mengubah beras tersebut menjadi ethanol.

2. Budi mengatakan negara yang akan bayar kerugian tersebut

IDN Times/Aan Pranata

Akibat beras yang mengalami penurunan mutu tersebut pihaknya tentu mengalami kerugian, sebab terjadi selisih harga. Kerugian tersebut akan diganti oleh negara.

"Dari ini semua, karena ini merupakan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) maka kita ajukan selisih harga tadi dengan harga jualnya. Kalau Rp8.000, nilainya sekarang Rp5.000 itu diganti oleh negara. Itu sudah ada aturannya. Jadi bukan berarti saya meminta-minta atau mengemis," tuturnya.

 

Baca Juga: Budi Waseso Bocorkan Masalah yang Dihadapi Bulog hingga Utang Rp28 T

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya