Erick Thohir Minta Prabowo Tekan Impor Alutsista, Caranya?
Erick mendesak Prabowo membuat kerangka kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memprioritaskan kerangka kerja (blue print) sistem pertahanan selama 10-15 tahun ke depan.
Jika hal itu dilakukan, Erick yakin Prabowo dapat menekan impor alutsista atau alat utama sistem pertahanan.
"Saya rasa Pak Prabowo visinya sama, di mana hasil diskusi dengan bapak Presiden dan beliau sebagai Menhan bahwa kepastian sinergi untuk order 10 sampai 15 tahun ke depan itu yang harus diprioritaskan supaya ada cetak biru, supaya bisa tekan komponen impor," katanya di Jakarta, Kamis (23/1).
Baca Juga: Rapat tentang Alutsista, Jokowi Perintahkan 3 Hal Ini ke Prabowo
1. Kerangka kerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi
Erick menuturkan kerangka kerja atau blue print yang disusun nantinya akan membuat industri pertahanan dalam negeri menjadi maju.
Dengan blue print, kapasitas produksi akan ditingkatkan begitu pula dengan teknologi bahan bakunya.
"Kalau tanpa ini, yang namanya industri pertahanan marketnya sedikit. Tidak lain (dari) mensuplai TNI dan Polri. Beda dengan di Amerika, misalnya, peluru. Masyarakat bisa beli pistol, kita kan gak. Ini kenapa sinerginya harus tetap dijalankan," ucapnya.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan, Prabowo Berburu Alutsista ke Prancis dan Denmark