IMF Sebut Ekonomi Global Sudah Resesi, Begini Kondisi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya -2 hingga 2 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Jumat (27/3) lalu mengatakan bahwa perekonomian dunia sudah memasuki resesi yang disebabkan oleh COVID-19 atau virus corona.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Muhammad Faisal mengatakan hal ini tentu juga akan dirasakan oleh perekonomian Indonesia.
"Bagi Indonesia, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan sangat dipengaruhi seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh penyebaran wabah virus corona dan seberapa cepat respons penanggulangannya," katanya Minggu (29/3).
Karena itu dia memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif hanya tumbuh di kisaran -2 persen hingga 2 persen. Angka pengangguran dan kemiskinan juga berpotensi meningkat signifikan.
Baca Juga: Bank Dunia dan IMF Ingatkan Jokowi Hati-hati dengan Ekonomi Global
1. Konsumsi swasta akan mengalami kontraksi
Berdasarkan riset resmi CORE Indonesia yang diterima, transmisi resesi global terhadap ekonomi domestik akan berdampak pada konsumsi swasta yang menyumbang hampir 60 persen pergerakan ekonomi nasional mengalami kontraksi.
Penjualan retail, baik di pasar tradisional dan pasar modern akan mengalami penurunan. Bahkan, sebelum kasus COVID-19 teridentifikasi di Indonesia, data Indeks Penjualan Riil yang dikeluarkan Bank Indonesia sudah menunjukkan kontraksi 0,3 persen pada bulan Januari 2020. Penjualan mobil pun selama Januari dan Februari turun 2,4 persen secara year on year.
Indikasi turunnya konsumsi swasta juga diperlihatkan oleh anjloknya perjalanan wisata baik domestik ataupun asing. BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara turun 7,62 persen pada Januari 2020 dibandingkan Desember 2019. Sementara, wisatawan nusantara turun 3,1 persen pada periode yang sama.
"Tekanan pada konsumsi swasta ini dipastikan akan lebih dalam pada bulan Maret dan juga bulan-bulan berikutnya," kata Faisal.
Baca Juga: Cegah Krisis, Sri Mulyani Minta IMF Bantu Negara Terimbas Virus Corona