TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investasi di Tengah Pelemahan Rupiah? Catat Dulu Do and Don't-nya

Yuk, tetap investasi. Tapi catat dulu panduannya

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dalam tren penurunan. Secara year to date, rupiah telah melemah 18,85 persen.

Rupiah semakin terpuruk karena pandemi COVID-19, si virus corona jenis baru. Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp16.000.

Meski rupiah mengalami pelemahan, jangan takut untuk tetap berinvestasi, ya guys. Jika kita berinvetasi, setidaknya kita dapat membantu pemerintah karena investasi merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia.

Lalu, bagaimana sebaiknya kita berinvestasi di tengah kondisi pelemahan nilai tukar rupiah? Kami perlu catat nih langkah-langkah yang penting dilakukan agar tetap untung dan menguntungkan perekonomian negara. Yuk simak lebih lanjut.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Rupiah Babak Belur, Ini Kata Ekonom Chatib Basri 

1. Perbanyak membeli produk lokal

Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Perencana Keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengatakan dalam kondisi pelemahan rupiah, sebaiknya ketika ingin berinvestasi perbanyak membeli produk lokal yang tidak berampak atas kenaikan USD.

"Hindari dulu untuk sementara pembelian produk berbasis impor," katanya kepada IDN Times, Rabu (25/3).

2. Perbanyak dana darurat karena akan ada banyak tujuan keuangan yang perlu dipenuhi

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, kata Prita, perbanyak cash untuk dana darurat. Kamu harus memahami akan ada banyak tujuan keuangan yang perlu dipenuhi.

"Dan perlu diingat investasi sifatnya jangka panjang. Mau serok saham? Boleh-boleh saja, tapi yakini baru bisa dijual lagi 10 tahun lagi. Oleh sebab itu, perbanyak investasi dalam bentuk reksa dana pasar uang dan SBN Ritel," ujarnya.

Baca Juga: Demi Kuatkan Rupiah, BI Suntik Pasar Hingga Rp300 Triliun

3. Pertebal dana darurat, dengan cara berikut

Ilustrasi stimulus ekonomi. (IDN Times/Mia Amalia)

Senada, Founder and CEO sekaligus perenacana keuangan Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan jika belum memulai investasi dan baru akan melakukan investasi, sebaiknya mulai dengan mempertebal dana darurat.

"Single 6 kali pengeluaran bulanan, menikah 9 kali pengeluaran bulanan, menikah punya anak 12 kali pengeluaran bulanan," ujarnya.

Dia mengatakan, dana darurat dapat disimpan di rekening, deposito, logam mulia dan reksa dana pasar uang.

Baca Juga: Chatib Basri: Rupiah Jatuh karena Investor Beralih ke Dolar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya