TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Mulai Investasi di Reksa Dana? Yuk Kenali Jenis dan Keuntungannya

Ada empat jenis reksa dana

IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan investasi di reksa dana ada beberapa hal yang harus kamu ketahui, agar kamu bisa mendulang untung.

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari investor. Dana yang telah terkumpul nantinya akan diinvestasikan oleh Manager Investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Reksa dana sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta Manager Investasi. Reksa dana ternyata memiliki beberapa jenis, berikut jenis investasi reksa dana yang harus kamu ketahui. Apa saja sih?

Baca Juga: 6 Aplikasi Investasi Reksadana untuk Android dan iOS, Diawasi OJK!

1. Reksa dana pasar uang (money market)

Ilustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang memiliki risiko yang paling kecil, sehingga imbal hasil yang diberikan juga paling kecil dengan jenis reksa dana lainnya.
Kendati demikian imbal hasilnya tetap 1-2 persen di atas deposito.

Reksa dana pasar uang, biasanya tepat menjadi pilihan jika kamu ingin berinvestasi untuk jangka pendek, sehingga lebih cocok dijadikan instrumen investasi untuk pemula.
Jika kamu ingin menikah dalam jangka waktu dua tahun lagi atau ingin beli gadget dalam waktu dekat, reksa dana pasar uang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Sementara yang dimaksud dengan reksa dana pasar uang adalah surat berharga yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun, surat utang yang diterbitkan oleh korporasi dan negara seperti obligasi ritel dan sukuk ritel.

2. Reksa dana pendapatan tetap

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Reksa dana yang satu ini, risikonya relatif lebih besar daripada pasar uang. Cocok digunakan berinvestasi dalam jangka pendek dan menengah atau dalam kurun waktu 1-3 tahun.

Reksa dana tetap, portfolionya minimal 80 persen dari aset kami diinvestasikan dalam instrumen pendapatan tetap seperti surat berharga dan obligasi. Instrumen investasi ini, memberikan pengembalian yang stabil yang berasal dari bunga atau kupon obligasi. Disebut tetap karena penerbit obligasi membayarkan bunga obligasi secara rutin dan tetap dalam waktu tertentu.

Baca Juga: Ini Dia Instrumen yang Bakal Jadi Primadona Investasi 

3. Reksa dana campuran

IDN Times / Auriga Agustina

Reksa dana campuran, memiliki kebijakan untuk berinvestasi pada instrumen saham, obligasi dan pasar uang. Seluruh instrumen itu harus ada di reksa dana campuran tidak boleh ada yang kurang.

Imbal hasil dan risiko reksa dana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksa dana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksa dana saham.

Baca Juga: Jangan Tunda, Ini Dia 5 Alasan Kamu Harus Berinvestasi Reksadana

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya