Serikat Pekerja BUMN: Hari Buruh Terkelam, PHK Terbesar dalam Sejarah
Semangat untuk buruh!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari buruh sedunia alias May Day, yang menjadi penanda perjuangan bagi para buruh untuk mengubah nasib kesejahteraan berlangsung sangat berbeda tahun ini. Tidak seperti 1 Mei pada tahun-tahun biasanya, tidak ada aksi protes maupun perayaan peringatan May Day.
"Kelam karena saat May Day tahun ini merupakan hari terjadinya PHK massal di seluruh dunia yang terbesar sepanjang sejarah mengalahkan The Great Depression tahun 1932. Akibat dampak pandemik virus corona, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatannya," kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu,
Arief Poyuono melalui keterangannya, Jumat (1/5).
Baca Juga: Buruh: Kartu Pra Kerja Tak Jadi Solusi Bagi Kami yang Kena PHK
1. Momentum buruh dengan pengusaha dan pemerintah bersatu menyelamatkan ekonomi RI
Dalam kondisi seperti ini, menurutnya, May Day kali ini harus dijadikan sebagai momentum bagi para buruh, pengusaha, dan pemerintah untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
"Pemerintah, pengusaha, dan buruh harus bersatu membangkitkan kembali perekonomian agar tercipta lapangan kerja kembali seperti biasa," ujarnya.
Baca Juga: Curhat Buruh: May Day 2020 Paling Kelam Bagi Buruh