TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Spanyol Terapkan Pajak Sementara bagi Penduduk Terkaya

Berfungsi mengurangi dampak inflasi

ilustrasi bendera Spanyol (pexels.com/@carloscruz-artegrafia)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Spanyol pada Kamis (22/9/2022), mengumumkan penerapan pajak sementara bagi penduduk paling kaya. Keputusan ini dilakukan di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas alam untuk dana jaminan sosial negara. 

Pada Juli lalu, PM Spanyol, Pedro Sanchez sudah mengumumkan pajak kepada sektor perbankan dan perusahaan energi di negaranya. Pasalnya, kedua sektor tersebut meraup keuntungan besar dalam kenaikan harga BBM akibat perang Rusia-Ukraina. 

Baca Juga: Spanyol Terapkan Pajak Baru bagi Bank dan Perusahaan Energi

Baca Juga: Kebakaran Hutan, Spanyol Evakuasi 1.500 Warganya 

1. Pajak sementara akan digulirkan mulai tahun 2023

Pernyataan di atas diungkapkan oleh Menteri Keuangan Spanyol, Maria Jesus Montero pada Kamis kemarin. Ia menambahkan bahwa aturan soal pajak tersebut akan digulirkan mulai tahun depan bersamaan dengan pajak kepada perbankan dan perusahaan energi. 

"Kami akan menggunakan skema yang sama kepada perusahaan energi dan perbankan di Spanyol. Dalam dua tahun ke depan, keuntungan besar yang didapat dari negara ini akan diminta untuk sementara," tuturnya, dilansir Reuters.

Meskipun demikian, Montero tidak mengungkapkan detail berapa rerata pajak dan seberapa besar pajak yang dikenakan. Namun, ia menyebutkan bahwa pajak tersebut dikenakan bagi penduduk paling kaya di negaranya yang hanya 1 persen dari total PDB. 

"Kami berbicara tentang jutawan (euro) yang menyumbang 1 persen dari pendapatan nasional. Ini penting dan dapat digunakan untuk membantu warga kelas menengah dan pekerja," sambungnya. 

Baca Juga: Anggota G20 Sepakat Terapkan Pajak Digital dan Pajak Minimum Global

2. Dana akan dialokasikan ke transportasi, pendidikan, dan subsidi BBM

Montero juga menjelaskan bawa dana hasil pajak tersebut akan digunakan untuk mengurangi dampak lonjakan inflasi di Spanyol. Maka dari itu, dana pajak itu akan dialokasikan untuk transportasi umum gratis, beasiswa bagi anak sekolah, dan subsidi bahan bakar minyak. 

Meskipun sudah diumumkan ke publik, tapi legislasi baru ini masih belum siap dipresentasikan kepada Parlemen Spanyol. Sedangkan pengumuman ini untuk mengubah pandangan pemimpin regional dari partai konservatif yang menolak kebijakan dari pemerintah pusat. 

Pasalnya, Spanyol dikenal sebagai salah satu negara Eropa yang menerapkan pajak bagi orang kaya. Namun, pemerintah daerah di Madrid, Andalusia, dan Murcia menghapus aturan tersebut atau berdalih dengan melakukan studi lebih lanjut soal itu. 

"Tidak masuk akal bagi pemerintah Spanyol untuk menurunkan pajak bagi warga kaya, sedangkan meminta 140 juta euro (Rp2,1 triliun) dari Uni Eropa. Ini juga tidak masuk akan bagi daerah yang meminta uang dari pemerintah pusat dalam mendukung pendidikan dan layanan kesehatan, ketika mereka mengurangi pajak 0,2 persen dari orang kaya," papar Kementerian Sosial, dikutip Anadolu Agency.

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya