Spanyol Terapkan Pajak Sementara bagi Penduduk Terkaya
Berfungsi mengurangi dampak inflasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Spanyol pada Kamis (22/9/2022), mengumumkan penerapan pajak sementara bagi penduduk paling kaya. Keputusan ini dilakukan di tengah tingginya inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas alam untuk dana jaminan sosial negara.
Pada Juli lalu, PM Spanyol, Pedro Sanchez sudah mengumumkan pajak kepada sektor perbankan dan perusahaan energi di negaranya. Pasalnya, kedua sektor tersebut meraup keuntungan besar dalam kenaikan harga BBM akibat perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Spanyol Terapkan Pajak Baru bagi Bank dan Perusahaan Energi
Baca Juga: Kebakaran Hutan, Spanyol Evakuasi 1.500 Warganya
1. Pajak sementara akan digulirkan mulai tahun 2023
Pernyataan di atas diungkapkan oleh Menteri Keuangan Spanyol, Maria Jesus Montero pada Kamis kemarin. Ia menambahkan bahwa aturan soal pajak tersebut akan digulirkan mulai tahun depan bersamaan dengan pajak kepada perbankan dan perusahaan energi.
"Kami akan menggunakan skema yang sama kepada perusahaan energi dan perbankan di Spanyol. Dalam dua tahun ke depan, keuntungan besar yang didapat dari negara ini akan diminta untuk sementara," tuturnya, dilansir Reuters.
Meskipun demikian, Montero tidak mengungkapkan detail berapa rerata pajak dan seberapa besar pajak yang dikenakan. Namun, ia menyebutkan bahwa pajak tersebut dikenakan bagi penduduk paling kaya di negaranya yang hanya 1 persen dari total PDB.
"Kami berbicara tentang jutawan (euro) yang menyumbang 1 persen dari pendapatan nasional. Ini penting dan dapat digunakan untuk membantu warga kelas menengah dan pekerja," sambungnya.
Baca Juga: Anggota G20 Sepakat Terapkan Pajak Digital dan Pajak Minimum Global
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.