TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ma’ruf Amin: Indonesia Cuma Jadi Tukang Stempel Produk Halal Dunia

Kalah dengan Brasil dan Australia yang negara non-muslim

Wakil Presiden RI Maruf Amin (Dok. Setwapres RI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan keprihatinannya mengenai industri halal dalam negeri. Sebagai negara dengan penduduk Muslim mencapai 87 persen, Indonesia masih berperan sebagai konsumen produk halal dunia, bahkan menjadi yang terbesar di antara negara-negara mayoritas Muslim lainnya.

Padahal, Indonesia merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia sebagai negara Muslim terbesar. Di tahun 2018 saja, kata Ma’ruf, Indonesia membelanjakan 214 miliar dolar AS untuk produk halal atau mencapai 10 persen dari pangsa produk halal dunia.

Baca Juga: Menag dan Menko Perekonomian Bahas Omnibus Law Jaminan Produk Halal

1. Indonesia kalah dengan Brasil dan Australia sebagai eksportir produk makanan dan minuman halal

IDN Times/Reza Iqbal

Bahkan, berdasarkan laporan Global Islamic Economic Report tahun 2019, negara non-Muslim seperti Brasil merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai valuasi 5,5 miliar dolar AS yang disusul oleh Australia dengan nilai 2,4 miliar dolar AS.

"Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan tukang stempel untuk produk halal yang diimpor,” kata Ma’ruf saat memberikan arahan pada acara webinar strategis nasional bertajuk Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Sabtu (24/10/2020).

2. Potensi industri makanan dan minuman halal diproyeksi mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024

Ilustrasi (IDN Times/Reza Iqbal)

Melansir data dari the State of Global Islamic Economy Report 2019-2020, besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal mencapai 2,2 triliun dolar AS pada 2018 dan diproyeksikan akan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024.

"Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global akan terus meningkat dengan pesat. Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Halal Bihalal dengan MUI, Ma’ruf Dorong Produk Halal RI untuk Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya