3 Cara Cerdas Hindari Investasi Bodong, Jangan Sampai Menyesal ya!
Masyarakat diminta waspada hindari investasi bodong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seberapa sering kalian mendengar istilah investasi bodong yang kini kerap beredar di lini masa. Apalagi, banyak masyarakat yang mengalami penipuan berkedok investasi yang kerap di sebut investasi bodong. Untuk itu, sebelum kita membahas investasi bodong dan bagaimana kiat menghindarinya, ada baiknya kita mengenal definisi sesungguhnya tentang apa itu investasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata investasi termasuk kata benda yang didefinisikan sebagai bentuk penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Wikipedia mendefinisikan invetasi sebagai suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan erat dengan keuangan dan ekonomi. Terkadang istilah investasi juga dikenal dengan penanaman modal.
Namun, dalam kenyataannya ada banyak bentuk investasi yang ditawarkan kepada konsumen tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama menyangkut pembagian keuntungan yang di awal penawaran justru menjadi strategi marketing utama untuk menarik nasabah. Bahkan, alih-alih mendapatkan keuntungan, justru dana nasabah yang tersimpan juga ikut lenyap dan tidak jelas keberadaannya. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan istilah Investasi Bodong di kalangan masyarakat.
Seperti dikutip dari laman resmi asuransi CAR Life, untuk menghindari jatuh korban semakin banyak di kalangan masyarakat karena bentuk investasi ini, maka perlu disosialisasikan kiat khusus bagi masyarakat untuk berinvestasi secara aman dan bebas dari investasi yang sifatnya bodong. Berikut sejumlah tips agar kalian terhindar dari jerat investasi bodong
Baca Juga: Strategi Investasi Saham untuk Millennial dan Tipe-tipenya
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Rayuan Gombal Penipu Investasi Emas Bodong
1. Telitilah soal bentuk dan cara pemasaran produk investasi
Dalam berbagai produk investasi yang resmi, mekanisme cara kerja, pembagian keuntungan, dan hal-hal lainnya sudah diatur secara jelas, bahkan sebagian besar perusahaan sudah memiliki standar operasi yang baku dalam menjalankan produknya. Namun sebaliknya, perusahaan atau lembaga yang menjalankan produk investasi bodong, terkadang tidak mempunyai standar baku tentang bagaimana menjalankan produk investasi tersebut, bahkan ada beberapa investasi bodong yang justru tidak memiliki produk dan cara penjualan yang resmi.
Editor’s picks
Baca Juga: Tips Atur Keuangan First Jobber Bergaji Kecil, Bisa Tetap Investasi!