TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ranjau di Laut Hitam Hambat Ekspor Gandum Ukraina

"Apa yang akan terjadi jika ada ranjau?"

Ilustrasi kapal perang penghancur kapal selam milik Angkatan Laut Rusia (Kantor berita Rusia ITASS)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah perusahaan pelayaran masih ragu mengekspor jutaan ton gandum yang terperangkap di Ukraina. Sebab mereka masih takut pada ranjau peledak di Laut Hitam meski pemerintah Ukraina mengklaim jalur tersebut aman.

"Bisakah kami memastikan dan menjamin keselamatan para kru? Apa yang akan terjadi jika ada ranjau? Begitu banyak ketidakpastian dan ketidaktahuan kami saat ini," kata Sekretaris Jenderal Kamar Perkapalan Internasional, mewakili asosiasi pemilik kapal dunia yang mencakup sekitar 80 persen pedagang dunia, seperti dikutip dari Firstpost, Kamis (29/7/2022).

Baca Juga: Krisis Berkepanjangan, Presiden Sri Lanka Minta BBM ke Vladimir Putin

Baca Juga: Dubes Ukraina: Rusia Pantas Disebut sebagai Rezim Fasis 

1. Perusahaan kapal khawatir kru kapal

Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Sejumlah pemilik kapal, penyewa dan perusahaan asuransi lainnya, sampai saat ini masih mencoba memahami kesepakatan antara Rusia dan Ukraina yang akan berlaku di Laut Hitam.

"Berapa banyak pemilik kapal akan menambahkan biaya tambahan untuk kapal yang masuk ke daerah itu (Laut Hitam)," kata Michelle Wiese Bockmann seorang analis pengiriman dan komoditas di Lloyd's List.

Bockmann mengatakan kapal yang membawa muatan gandum biasanya memiliki antara 20 hingga 25 awak di dalamnya.

"Anda tidak dapat mempertaruhkan nyawa tanpa sesuatu yang konkret dan dapat diterima oleh pemilik kapal dan penyewa demi hanya untuk memindahkan gandum," katanya.

Baca Juga: Jokowi: Putin Setuju Buka Jalur Ekspor Gandum Ukraina

2. Perjanjian Rusia dan Ukraina soal dibukanya pintu eksor harus dijalankan secara maksimal

Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky (112.international)

Direktur Urusan Hukum dan Eksternal di Organisasi Maritim Internasional, Frederick Kenney Jr, mengatakan upaya PBB untuk menjalankan dan menjalankan kesepakatan keamanan antara Rusia dan Ukraina harus dijalankan dengan maksimal.

"Kesepakatan itu menetapkan bahwa Rusia dan Ukraina akan memberikan jaminan maksimum" untuk kapal-kapal yang berani melakukan perjalanan melalui Laut Hitam ke pelabuhan Ukraina di Odesa, Chernomorsk dan Yuzhny," ujarnya.

Baca Juga: Muncul Petisi Minta Boris Johnson Jadi WN dan PM Ukraina 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya