Gegara COVID-19, Penduduk Miskin RI Naik Jadi 27,55 Juta Orang di 2020
Terjadi kenaikan 2,76 juta orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 memberi dampak signifikan tidak hanya pada kegiatan ekonomi tetapi juga sosialnya. Hal itu menyebabkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan sampai berkurangnya pendapatan.
Dampaknya tidak hanya sampai di situ. Penduduk miskin pun ikut bertambah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia di September 2020 naik menjadi 27,55 juta orang atau setara 10,19 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Persentase penduduk miskin dari 9,22 persen menjadi 10,19 persen, ada kenaikan 0,97 persen yang setara 2,76 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Penduduk Miskin Indonesia Melonjak Jadi 26,42 Juta Gegara Virus Corona
1. Kenaikan angka kemiskinan di luar banyak prediksi
Kendati terjadi kenaikan, Suhariyanto menyebut bahwa kenaikan tersebut jauh di luar banyak prediksi lembaga/instansi internasional. Bank Dunia misalnya, mereka memperkirakan jumlah penduduk miskin Indonesia bakal naik hingga 11,6 persen bila tidak didukung oleh program bantuan sosial (bansos).
"Dan hasil BPS, meski terjadi kenaikan, kenaikannya pada september 2020 hanya 0,97 persen. Ini menunjukkan berbagai program bansos yang dirancang pemerintah sangat membantu terutama untuk lapisan bawah," ucap Suhariyanto.
Baca Juga: Sektor Pangan Bisa Jadi Senjata Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan
BPS juga mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2020 mengalami kenaikan 1,13 juta orang dibanding Maret 2020.
Garis Kemiskinan pada September 2020 tercatat sebesar Rp458.947,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp339.004,- (73,87 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp119.943 (26,13 persen).
Baca Juga: Jumlah Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 9,77 Juta Orang