Naik Peringkat Jadi BBB-, Perumnas Siap Tancap Gas
Sejumlah strategi disiapkan untuk pacu kinerja korporasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat Perum Perumnas menjadi idBBB- yang sebelumnya idCCC. Kenaikan ini membuat manajemen Perumnas menyiapkan beberapa alternatif langkah untuk dapat memacu kinerja korporasi lebih baik lagi.
Harapannya, peringkat korporasi semakin terkoreksi ke arah positif ke depannya.
"Kami tengah mengkaji beberapa alternatif strategi yang dapat mengakselerasi kondisi keuangan Perumnas ke figur yang lebih baik lagi. Strategi efisiensi operasional sudah pasti berada di dalam bucket strategi yang disiapkan ini, termasuk di dalamnya perbaikan proses bisnis," kata Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro dalam keterangan resminya, Jumat (29/5).
Baca Juga: Perumnas Siapkan Sejumlah Opsi untuk Bayar Utang Rp200 Miliar
1. Perumnas bakal fokus garap proyek rumah tapak
Lebih lanjut Budi mengatakan, Perumnas bakal menerapkan strategi Turn-Key kepada para kontraktor. Kebijakan ini memungkinkan pembayaran konstruksi dilakukan pada saat terselesaikannya pembangunan proyek.
Ia optimistis, langkah tersebut akan semakin menyehatkan kondisi cash flow Perumnas ke depannya.
Ia menambahkan bila Perumnas bakal fokus menggarap proyek-proyek berkonsep rumah tapak yang menyasar segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Portofolio bisnis Perumnas masih didominasi oleh produk rumah tapak, sekitar 60 persen.
“Produk rumah tapak merupakan backbone bagi Perumnas. Dan dari awal pembentukannya, Perumnas disiapkan untuk menyediakan perumahan bagi menengah bawah," imbuh dia.
Terdapat 4 proyek andalan Perumnas pada ranah kawasan rumah tapak yang akan menjadi prioritas dalam waktu dekat, yaitu Perumnas Parayasa Bogor, Perumnas Dramaga Bogor, Perumnas Pasadana Bandung, dan Perumnas Campaka Purwakarta.
Dengan total unit bangun lebih dari 9,500 unit, keempat proyek tersebut akan rampung paling lama di tahun 2027 dan akan menerapkan sistem pre-cast dalam pembangunannya,
Terlebih dengan dana talangan dari pemerintah sebesar Rp650 Miliar rupiah, akan menjadi amunisi tambahan Perumnas dalam menggenjot pembangunan sekitar 56 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana sekitar 48 proyek merupakan konsep kawasan rumah tapak.
Baca Juga: Hindari Gagal Bayar, Perumnas Lunasi Utang Rp200 Miliar