Dirut Garuda Indonesia Harap Kebijakan Karantina Turis Dihapus
Dengan begitu keuangan Garuda Indonesia diharap makin baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap kebijakan karantina bagi turis asing yang masuk ke Indonesia dihapuskan. Dengan dihapuskannya kebijakan karantina tersebut diharapkan dapat mendongkrak sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia.
"Saya mengerti pemerintah menetapkan aturan untuk situasi pandemik ini seperti mengurangi masa karantina menjadi 3 hari. Kami di Garuda berharap masa karantina akan dikurangi jadi satu hari atau bahkan nol hari," kata Irfan dalam webinar PwC Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: Sekarga Datangi KPK, Minta Usut Dugaan Korupsi di Garuda Indonesia
Baca Juga: Peter Gontha: Asosiasi Pilot Halangi Restrukturisasi Garuda Indonesia
1. Pengurangan masa karantina bisa bantu keuangan Garuda Indonesia
Menurut Irfan, kebijakan karantina ini menjadi kendala bagi masuknya turis ke Indonesia dari luar negeri. Di mana para turis akan menghabiskan uang dan waktu yang lebih banyak untuk karantina.
Dengan dihapuskannya kebijakan karantina, Irfan pede hal itu dapat membantu keuangan perusahaan dengan kode GIAA tersebut.
"Masalah utama adalah masa karantina dan Pak Sandiaga Uno dan pemerintah berusaha menurunkan waktu karantina untuk membuat orang lebih banyak datang ke Indonesia. Saya pikir Bali lebih dari siap dan kita harap masa karantina diturunkan, sehingga jumlah penumpang yang masuk ke Indonesia akan naik dan akan membantu finansial perusahaan kami," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Sandiaga: Apapun Harus Dilakukan untuk Menyelamatkan Garuda Indonesia