Ekonomi Minus 3,49 Persen, Sri Mulyani Sebut Pemulihan Sudah Dimulai
Pertumbuhan naik diklaim karena belanja pemerintah tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 yang tercatat lebih baik daripada kuartal II 2020, ialah tanda dimulainya pemulihan ekonomi. Pada kuartal II periode April-Juni, ekonomi Indonesia minus 5,32 persen sedangkan pada kuartal III periode Juli-September, minus 3,49 persen.
"Hal ini lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar minus 5,32. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas-aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga: [BREAKING] Ekonomi Minus 3,49 Persen, Indonesia Resmi Resesi!
1. Belanja negara yang meningkat
Sri Mulyani menilai seluruh komponen pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi pengeluaran maupun dari sisi produksi, mengalami peningkatan. Perbaikan kinerja perekonomian didorong oleh peran stimulus fiskal atau peran APBN di dalam penanganan pandemik COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Penyerapan belanja negara yang mengalami akselerasi atau mengalami peningkatan pada kuartal III ini sampai akhir September, yaitu pada periode akhir kuartal III tumbuh 15,5 persen. Terutama ditopang oleh realisasi bansos dan dukungan ke dunia usaha, terutama UMKM," katanya.
Baca Juga: Indonesia Resesi, Istana: Masih Ada Negara yang Lebih Buruk Kondisinya