Harga Batu Bara dan Migas Masih Tinggi Hingga Tengah Tahun
Selain itu ada komoditas lain yang harganya masih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyatakan harga sederet komoditas pertambangan seperti batu bara, gas, dan minyak, masih akan tinggi sampai pertengahan 2022. Febrio menuturkan, penurunan harga kemungkinan baru terjadi setelah musim dingin.
"Masih akan tinggi sampai pertengahan 2022. Tapi, setelah musim dingin mungkin agak berkurang," kata Febrio dalam diskusi virtual, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: KADIN: Pembukaan Ekspor Batu Bara Penting untuk Reputasi Indonesia
1. Sejumlah komoditas juga sedang naik harganya
Selain batu bara, gas, dan minyak, Febrio menyebutkan ada beberapa komoditas unggulan Indonesia lainnya yang harganya juga naik. Minyak sawit, karet, dan nikel, adalah contoh komoditas Indonesia yang tengah melambung nilainya.
"Untuk nikel, minyak sawit, dan karet, akan ikut pertumbuhan ekonomi dunia. Jika pertumbuhan ekonomi dunia masih kuat, cukup berpeluang (naik). Jadi, kami masih ada peluang nilai tambah dari sana," kata Febrio.
Baca Juga: Lolos dari Krisis, PLN Bakal Rombak Kontrak Pembelian Batu Bara