TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMS 2020: Bos OJK Wimboh Santoso, Sosok di Balik Reformasi Perbankan

Simak visinya di Indonesia Millennial Summit 2020

IDNTimes/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso merupakan sosok yang berperan dalam pengawasan dan pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).

Saat ini mungkin kita acap kali mendengar bagaimana peran OJK dalam mengawasi hingga menutup banyak financial technology (fintech) ilegal yang meresahkan banyak masyarakat.

Tak hanya di OJK, Wimboh juga eksis sebagai ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah. Bagaimana pemikirannya soal ekonomi syahriah, kalian bisa berinteraksi langsung dengan Wimboh yang hadir menjadi pembicara tentang ekonomi syariah di Panggung Hijrah, Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Media dengan tema "Shaping Indonesia's Future" yang diselenggarakan 17-18 Januari 2020 di Gedung Tribrata, Jakarta.

Berikut ini adalah profil Wimboh:

Baca Juga: Ini Langkah OJK agar Bank Syariah Setara dengan Bank Konvensional

1. Jejak karir Wimboh

Dok. OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY

Ia mengawali karir pada 1984 dengan menjabat sebagai pemeriksa dan pengawas bank di Bank Indonesia. Ia lalu menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010 - 2012. Ia kemudian mendapat amanat menjabat kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) di New York pada tahun 2012.

Melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Mandiri 2015, Wimboh terpilih menjadi komisaris utama.

Dua tahun lalu, ia diangkat menjadi Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022. Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK, pada 2018 Wimboh diangkat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2018-2021.

2. Modal Wimboh, pengalaman dan studi ekonomi

IDNTimes/Holy Kartika

Kesuksesan Wimboh didasarkan pada latar belakang pendidikannya yang fokus pada bidang ekonomi. Ia menjadi sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1983.

Ia lalu melanjutkan studinya dalam program Master of Science in Business Administration di University of Illinois, Amerika pada 1991. Pendidikan ini diselesaikan pada September 1993.

Tidak sampai situ, Wimboh mengambil gelar doktor di Loughborough University, Inggris, dengan studi konsentrasi Financial Economics pada 1995.

Baca Juga: OJK Ungkap Bumiputera Sudah Bermasalah sejak 1997

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya