Kartu Prakerja Dituding hanya Buang Uang Untungkan Lembaga Pelatihan
Kenapa pemerintah tetap ngotot Kartu Prakerja daripada BLT?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai pemberian program Kartu Prakerja saat ini cuma menghamburkan uang saja. Dalam situasi pandemik seperti ini, di mana masyarakat perlu menyambung hidup, program itu dinilai tidak tepat guna.
"Untuk saat ini perlu diselamatkan dulu manusianya. Jadi kita desak pemerintah untuk menunda Kartu Prakerja untuk dialihkan ke bantuan langsung tunai. Lagian Prakerja ini cuma menguntungkan platform dan lembaga pelatihan saja," kata Huda saat dihubungi IDN Times, Sabtu (2/5).
Baca Juga: Pemerintah: Jangka Panjang, Kartu Prakerja untuk Kurangi Pengangguran
1. Kartu Prakerja sudah berjalan, emang bisa ditunda?
Huda meyakini pemerintah memiliki kuasa untuk menunda program ini. Bisa melalui Keputusan Presiden (Keppres) atau Peraturan Presiden (Perpres) yang menganulir Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program Kartu Prakerja.
"Ada 1,3 juta sampai 2 juta orang yang bisa diberikan bantuan dari dana pelatihan program Prakerja di mana bisa didapatkan oleh orang yang sebetulnya mampu secara finansial," kata Huda.
Baca Juga: Pengajar Cabut Konten dari Kartu Prakerja, Skill Academy Buka Suara