Meningkatkan Daya Beli Rakyat Gak Cukup Diskon, Tapi Juga Perlu Bansos
Diskon cuma untuk daya tarik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, perlu kerja sama pemerintah dengan swasta untuk membangkitkan gairah industri ritel dalam negeri. Menurut Roy, memberikan diskon bagi masyarakat tidak cukup mendorong daya beli.
"Justru yang kita harapkan, meningkatkan daya beli bukan sekadar dari program retail (pemberian diskon) tapi ada stimulus ekonomi supaya stimulus ekonomi ini dapat berdampak produktivitas dari masyarakat," kata Roy kepada IDN Times, Jumat (19/6).
Baca Juga: Bansos Tidak Tepat Sasaran, Menko PMK: Data Akan Diperbaiki
Bantuan sosial dan bantuan langsung tunai dinilai sangat berpengaruh dalam mendorong daya beli masyarakat. Khususnya yang berstatus ekonomi sosial C-D.
"Mereka harus dapat juga diupayakan tetap lancar BLT dan dana bergulir lainnya untuk penguatan daya beli. Itu semua untuk men-charging agar masyarakat dapat kembali beraktivitas. BLT, bansos dan dana desa, kredit KUR, itu untukk bantu masyarakat supaya dapat berproduktivitas lagi," katanya.
1. Perlu dorongan bansos dan BLT
Baca Juga: Perkuat Daya Beli saat Pandemi, PUPR Kucurkan Rp10 T untuk Padat Karya