TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri PUPR Pastikan Insentif Perumahan Rp1,5 Triliun Dimulai April

Dengan insentif ini akan ada tambahan 175 ribu unit rumah

Ilustrasi perumahan. IDN Times/Maulana

Jakarta, IDN Times - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan insentif Rp1,5 triliun untuk sektor perumahan akan dimulai April ini. Pemberian insentif ini merupakan hasil rapat terbatas kementerian dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Selasa (25/2) kemarin tentang insentif untuk mengantisipasi dampak virus corona pada berbagai sektor.

"Stimulus perumahan sebesar Rp1,5 triliun. Rp800 miliar untuk SSB (Subsidi Selisih Bunga), Rp700 miliar untuk SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka)," kata Basuki di Komisi V DPR, Jakarta, Rabu (26/2).

Baca Juga: Gandeng 37 Bank, Kementerian PUPR Siapkan Rumah Subsidi Syariah

1. Mendongkrak sektor perumahan akibat virus corona

Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 25 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Basuki menjelaskan, dengan insentif ini diharapkan dapat mendongkrak sektor perumahan di tengah dampak virus corona. Menurutnya, banyak orang yang berminat membeli rumah dengan adanya insentif SSB dan SBUM tersebut.

"Banyak orang yang mau beli kita bantu dengan SSB dan SBUM. Kita dengan REI dan BTN rencananya. Mereka yang tahu pasarnya," ujar Basuki.

2. Sektor perumahan bisa menggerakan perekonomian Indonesia

Istimewa / Kementerian PUPR

Berkembangnya sektor perumahan, kata Basuki, akan mendongkrak perekonomian di 150 industri lain.

"Ada yang beli kipas angin, ada yang beli rice cooker, kulkas, tempat tidur, macam-macam. Jadi itu menggerakkan ekonomi lainnya. Bangun-bangun itu beli paku, papan, semen, besi, jadi menggerakkan sekitar 150-an industri," katanya.

Baca Juga: Menteri PUPR Ungkap Penyebab Banjir Jakarta, Ternyata karena Drainase

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya