TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Tarif Batas Atas Pesawat 

Udah diturunkan sekitar 15 persen Mei lalu, efektif gak sih?

Penumpang maskapai Garuda Indonesia keluar dari pesawat di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. IDN Times/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Pascapenurunan tarif batas atas tiket pesawat udara sebesar 12-16 persen yang diberlakukan sejak 15 Mei 2019, kini pemerintah akan melakukan evaluasi terkait kebijakan tersebut.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Naik Enam Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenhub

1. Dilakukan pada pekan depan

IDN Times/Yogi Pasha

Evaluasi akan dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada pekan depan setelah musim angkutan Lebaran 2019.

"Kami bisa evaluasi pada saat kondisi normal karena saat Lebaran memang kondisinya 'peak season' dan tarifnya pasti tinggi sekali. Kami sudah jadwalkan evaluasi setelah Pak Menko kembali dari Eropa," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (10/6).

2. Apakah berdampak signifikan atau tidak

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Seperti dilansir Antara, Susiwijono menjelaskan pemerintah akan meninjau kebijakan tarif batas ini apakah berdampak signifikan terhadap penurunan harga tiket pesawat, atau justru diperlukan kebijakan pendukung lainnya.

Baca Juga: Gara-gara Tiket Pesawat Mahal, Pengelola Bandara di Palembang Merugi

3. Mempertimbangkan masuknya wacana maskapai asing

IDN Times/ Helmi Shemi

Selain mengevaluasi kebijakan tarif batas atas, pemerintah juga mempertimbangkan wacana membuka kesempatan terhadap maskapai asing di dalam pasar penerbangan domestik.

Adanya pesaing dari maskapai asing dinilai mengubah struktur industri penerbangan nasional yang saat ini dalam kondisi duopoli, atau dikuasai dua maskapai besar.

"Pemikiran untuk mengundang maskapai asing ke dalam market agar tidak duopoli lagi, itu juga termasuk yang kita bicarakan. Yang penting kita evaluasi dulu, kebijakan menarik maskapai asing juga hati-hati kita pertimbangkan," jelas Susiwijono.

Baca Juga: Efek Domino Panjang dari Polemik Mahalnya Tiket Pesawat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya