Pengusaha Logistik Desak agar Pilkada 2020 Ditunda
Pilih pendapatan tertunda daripada COVID-19 semakin menyebar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) mendesak agar Pilkada ditunda karena kekhawatiran terhadap ancaman penularan virus corona. Sekretaris Jenderal (Sekjen) ALFI, Akbar Djohan, menyatakan bahwa penundaan Pilkada Serentak 2020 karena pandemik COVID-19 bukanlah bentuk kegagalan dalam berdemokrasi. Dia menilai pemerintah justru bisa tanggap melindungi rakyat dari penularan COVID-19, jika menunda pilkada serentak.
“Pilkada itu kan tahapan yang orang ketemu, berkumpul, sementara pandemi kan tidak seperti itu, harus jaga jarak, harus lebih banyak di rumah. Ketika situasi Covid-19 ini belum membaik, bahkan angkanya cenderung meningkat, maka walaupun nanti memutuskan untuk menunda (Pilkada 2020) itu bukan berarti KPU gagal, Bawaslu gagal, ataupun pemerintah gagal dalam kita berdemokrasi. Justru masyarakat akan apresiasi,” ujar Akbar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9/2020).
Baca Juga: Menhub Janji Distribusi Logistik Lewat Tol Laut selama Pandemik Aman
1. ALFI prioritaskan stop COVID meski pendapatan berpotensi terhambat
Akbar mengatakan walaupun potensi pendapatan jasa logistik juga akan tertunda. Namun, Dia menilai, jauh lebih urgent memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Artinya, dapat menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia dibanding pendapatan yang masih bisa didapatkan di saat COVID-19 ini hilang dari bumi Indonesia tercinta," katanya.
Baca Juga: Istana Sampai KPU, Ini Pihak yang Ngotot Pilkada 2020 Tetap Digelar