Sandiaga Ragukan UNESCO Minta Setop Proyek Jurassic Park Pulau Komodo
Sandiaga akan berkoordinasi untuk mengecek maksud UNESCO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara tentang kabar UNESCO meminta Indonesia untuk menghentikan sementara proyek pembangunan di Pulau Rinca dan Pulau Padar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sandiaga menilai pernyataan UNESCO yang disebutkan dalam pemberitaan media tidak senada dengan apa yang dipahami pihak Indonesia dari rapat tersebut.
"Ini dibicarakan di rapim, bahwa yang berkembang di pers di luar itu kemungkinan sedikit berbeda dengan apa yang jadi catatan kita terhadap meeting yang terjadi di Unesco, termasuk outstanding universal value tentang rencana strategis pemerintah, kerugian dan sebagainya," kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin (2/8/2021).
Sandiaga pun mengaku dia sedang meminta minute of meeting (MoM) alias catatan rapat dari UNESCO, terkait pembahasan proyek infrastruktur "Wisata Jurassic Park". Dia pun akan melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono, guna membahas masalah ini.
"Saya ingin melihat detail real, membahas line by line dari diskusi yang dilakukan dari meeting yang menjadi referensi tersebut. Karena ini sangat penting, izinkan saya untuk address ini di kesempatan khusus dengan Shana," lanjut Sandi.
Baca Juga: UNESCO Minta Jokowi Setop Sementara Proyek Jurassic Park Pulau Komodo
1. Sandiaga tegaskan pemerintah tetap utamakan kajian lingkungan
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini memastikan pembangunan proyek Jurassic Park Pulau Komodo ini harus dilakukan sesuai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Nanti pada akhirnya tujuannya mengarahkan kita pada Taman Nasional Komodo yang dikelola dengan penuh kehati-hatian agar biodeversity dan eksosistem tidak terganggu," kata Sandiaga.
Baca Juga: UNESCO Pernah Ingatkan RI Soal Dampak Proyek Pembangunan Taman Komodo
Baca Juga: Kini Pulih, 10 Situs Warisan Dunia UNESCO Ini Dulunya Hampir Punah