Imbas COVID-19, Rasio Kredit Macet UMKM Capai 4,4 Persen
Rasio pinjaman UMKM terbanyak di bank buku 4
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Deputi Komisioner OJK Teguh Supangkat mengatakan rasio non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah dari UMKM mencapai 4,4 persen. Naik dari bulan lalu (April) yang mencapai 4,03 persen. Menurut Teguh, hal itu imbas pandemik COVID-19.
"Banyak UMKM di indonesia yang omzetnya menurun, distribusi kesulitan, akses terhadap modal usaha juga mengalami kesulitan. Produksi juga menurun drastis sehingga tidak dilanjutkan untuk sementara," kata Teguh dalam diskusi virtual bersama Infobank, Kamis (25/6)
Baca Juga: Banyak UMKM di Palembang Merugi, Pemkot Beri Bantuan Modal dan Kredit
1. Rasio pinjaman UMKM terbanyak di bank buku 4
Menurut Teguh, rasio pinjaman UMKM paling banyak di bank buku 4. Dari total pinjaman Rp1091,603 triliun, komposisinya 68 persen di bank buku 4, lalu 17 persen di bank buku 3 dan bank buku 2, serta 14 persen di bank buku 1.
"Ini dari sisi NPL masih bertahan yaitu 4,14 persen. Terutama di sektor pertanian, perburuan dan kehutanan NPL-nya relatif membaik yaitu dari 2,39 persen menjadi 2,31 persen. Mungkin sekarang ini di masa COVID-19 faktor yang paling dibutuhkan adalah pertanian, perburuan dan kehutanan. Sektor-sektor ini yang paling banyak yang maju," ujarnya.
Baca Juga: Teten Masduki: Hanya 13 Persen UMKM Terhubung ke Marketplace