Melemahnya Dolar dan Isu Penundaan Vaksin Bikin Emas Diburu Investor
Investor kembali memburu aset aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Harga emas berjangka naik untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal itu disebabkan melemahnya dolar AS dan kekhawatiran atas penundaan pengembangan vaksin virus corona. Akibatnya, investor kembali memburu aset-aset aman seperti logam mulia.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat 11,7 dolar AS atau 0,6 persen menjadi ditutup pada 1.954,9 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (8/9/2020) harga emas berjangka naik 8,9 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.943,2 dolar AS.
Baca Juga: 4 Hal Soal Tabungan Emas, Investasi Aman bahkan di Saat Krisis
1. Harga emas bergerak lebih tinggi
Harga emas berjangka stabil pada 1.933,60 dolar AS pada Senin (7/9/2020) karena pasar AS tutup untuk Hari Buruh, setelah turun 3,5 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.934,30 dolar AS pada Jumat (4/9/2020), dan merosot 6,9 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.937,80 dolar AS pada Kamis (3/9/2020).
"Kami melihat beberapa celah pada dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) melukiskan sedikit gambaran yang cerah dan emas bergerak lebih tinggi," kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures Bob Haberkorn, dilansir dari ANTARA, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Jadi Rp1,027 Juta per Gram, Jual Gak Nih?