TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 2,1 Persen Kuartal Pertama 2021

Pemerintah akan mendorong sektor ekspor dan impor

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 2021 antara 1,6-2,1 persen year on year. Sementara, proyeksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berada di kisaran 4,5-5,5 persen.

"PR pemerintah adalah mendorong sektor konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 1,3-1,8 persen. Konsumsi pemerintah juga diharapkan yang biasanya kuartal 1 rendah sekitar 3-4 persen, kita dorong kalau bisa naik sampai 4-5 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Pertumbuhan Minus Lagi, Ekonomi Indonesia Menuju Depresi

1. Pemerintah akan mendorong ekspor dan impor untuk mendongkrak perekonomian

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Airlangga juga berharap investasi yang minus 4,1 persen pada 2020 akan berbalik arah di jalur positif. Selanjutnya, pemerintah akan mendorong ekspor dan impor untuk mendongkrak perekonomian. Kendati sudah terjadi lonjakan ekspor, kekurangan kontainer masih menjadi masalah teknis.

"Pemerintah akan menangani ini sehingga demand yang melonjak itu bisa diantisipasi, walaupun kita tahu kekurangan ini akibat penurunan impor yang tahun kemarin cukup dalam (minus 13,9 persen). Tentu ekspor dan impor yang kurang berimbang ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah," ungkapnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ekonomi Indonesia Tahun 2020 Minus 2,07 Persen

2. Tren resesi masih berlanjut

Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pertumbuhan Indonesia kembali mengalami kontraksi di kuartal IV 2020. Tren resesi ekonomi berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 sebesar minus 2,07 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV secara year on year (yoy) juga mengalami kontraksi sebesar minus 2,19 persen.

Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami resesi. Sebab, pada kuartal II terjadi minus 5,32 persen dan kuartal III minus 3,49 persen.

Resesi adalah kondisi perekonomian sebuah negara yang mengalami kontraksi berturut-turut. Artinya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut negatif selama dua kuartal (enam bulan). Tren ini pun berlanjut di penghujung 2020.

Catatan tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah. Sebab, ekonomi domestik menuju depresi ekonomi. Depresi ekonomi merupakan kondisi yang lebih parah dibanding resesi. Sebab, terjadi penurunan aktivitas ekonomi yang berkepanjangan. Bisa dibilang, jika resesi terjadi dalam kurun waktu yang panjang, terjadilah depresi.

Baca Juga: Mau Indonesia Cepat Keluar dari Resesi? Kuncinya Banyak Belanja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya