TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tewaskan Ratusan Penumpang, Boeing Janjikan Bantuan 100 Juta Dolar

Dana bantuan diberikan melalui pemerintah setempat

(Ilustrasi Boeing 737 MAX) www.boeing.com

Jakarta, IDN Times - Boeing Co menjanjikan US$ 100 juta untuk membantu keluarga korban kecelakaan pesawat jet 737 Max di Indonesia dan Ethiopia. Juru bicara Boeing menyatakan pembayaran bantuan secara multi-tahun itu tidak tergantung pada tuntutan hukum yang diajukan oleh keluarga dari 346 korban tewas dalam dua kecelakaan yang terjadi Oktober 2018 dan Maret tahun ini.

Baca Juga: Boeing Akui Cacat Sistem MCAS Jadi Penyebab Lion Air Jatuh

1. Dana bantuan diberikan melalui pemerintah setempat

(Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX 8) www.boeing.com

Dana tersebut tidak akan langsung diberikan kepada keluarga, namun akan diberikan kepada pemerintah setempat dan organisasi nirlaba untuk membantu keluarga korban di bidang pendidikan. Selain itu untuk biaya hidup guna meningkatkan perekonomian keluarga korban. Boeing juga mengatakan akan mengumpulkan sumbangan dari karyawan perusahaan itu hingga Desember 2019.

"Keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang ada di pesawat memiliki simpati terdalam kami dan kami berharap bantuan awal ini dapat membantu memberi mereka kenyamanan," kata CEO Boeing Dennis Muilenburg seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/7).

2. Boeing menghadapi berbagai tuntutan hukum

Boeing 737 MAX-8 (Commons.wikimedia.org/Acefitt)

Berbagai tuntutan hukum telah diajukan terhadap Boeing oleh keluarga korban Lion Air di Indonesia dan Ethiopian Airlines. Perusahaan industri pesawat terbang AS itu sedang dalam pembicaraan penyelesaian atas litigasi Lion Air dan secara terpisah menawarkan untuk bernegosiasi dengan keluarga korban Ethiopian Airlines.

Janji bantuan tunai datang pada Rabu waktu setempat, ketika Boeing menghadapi penyelidikan oleh regulator global dan anggota parlemen AS atas pengembangan Boeing 737 MAX.

3. Boeing 737 MAZ dilarang terbang di seluruh dunia

boeing.com

Perusahaan itu telah dikritik karena terlihat lamban merespons kecelakaan itu. Muilenburg dan eksekutif lainnya di Boeing mengatakan keselamatan adalah prioritas Boeing dan telah bersumpah untuk belajar dari kecelakaan itu.

Pesawat Boeing 737 MAX telah dilarang terbang di seluruh dunia pada Maret 2019, setelah dua kecelakaan tragis tersebut. Boeing sedang mengerjakan perbaikan perangkat lunak yang telah diidentifikasi terkait dua kecelakaan maut itu, yang hasil perbaikannya harus disetujui oleh regulator udara AS sebelum 737 Max kembali mengudara.

Baca Juga: Landasan Licin Karena Badai, Pesawat Boeing 737 Tercebur di Florida

4. Boeing 737 Max dselidiki mendalam oleh Amerika Serikat

boeing.com

Diberitakan sebelumnya, Departmen Transportasi Amerika Serikat melakukan penelitian secara menyeluruh dan mendalam terhadap Boeing, terkait kecelakaan fatal pada seri Boeing 737 Max 8 yang digunakan maskapai Ethiopian Airlines pada 10 Maret lalu. Itu adalah kecelakaan fatal kedua setelah sebelumnya Lion Air yang menggunakan Boeing seri serupa, jatuh pada Oktober tahun lalu.

Penyelidikan Departemen Transportasi AS dilakukan beberapa hari setelah Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) mengeluarkan larangan terbang terhadap 737 Max 8. Penyelidikan itu dibuka setelah Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air jatuh ke Laut Jawa dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 189 orang. Hanya berselang lima bulan, Ethiopian Airlines mengalami kecelakaan sesaat setelah lepas landas, dan menelan korban jiwa sebanyak 157 penumpang.

Baca Juga: Polemik Boeing 737 Max 8, Petinggi Boeing Bungkam Usai Bertemu Garuda

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya