Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memahami dan menerapkan praktik yang terbaik dari teori manajemen dapat membantu kamu menjadi lebih efektif dalam membimbing tim kamu menuju kesuksesan. Teori manajemen banyak memunculkan pendekatan kepemimpinan yang biasa digunakan untuk membimbing dan menumbuhkan organisasi saat ini.
Kamu dapat memilih teori mana yang sesuai untuk mengidentifikasi strategi yang paling cocok untuk kamu dan tim kamu.
Berikut ini adalah penjelasan teori manajemen yang paling umum. Sekaligus, IDN Times membagikan beberapa tips tentang bagaimana kamu dapat menerapkannya di tempat kerja.
Baca Juga: Manajemen: Pengertian, Unsur, Fungsi, dan Tujuan
1. Teori manajemen ilmiah
ilustrasi manajemen waktu yang baik (pexels.com/Gustavo Fring) Teori ini dikembangkan oleh Frederick Taylor. Prinsipnya, merekomendasikan bahwa metode ilmiah harus digunakan untuk melakukan tugas di tempat kerja. Ini sebagai lawan dari argumen bahwa pemimpin yang mengandalkan penilaian mereka atau kebijaksanaan pribadi anggota tim.
Filosofinya menekankan bahwa memaksa orang untuk bekerja keras akan menghasilkan tempat kerja yang paling produktivitas. Sebaliknya, ia merekomendasikan penyerdehanaan tugas untuk meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Manajemen Waktu Itu Diperlukan, Yuk Cari Tahu!
2. Prinsip-prinsip teori manajemen administrasi
Ilustrasi Kerja (IDN Times/Besse Fadhilah) Henri Fayol adalah eksekutif dan insinyur pertambangan. Ia mengembangkan teori ini ketika dia meneliti sebuah organisasi melalui perspektif para manajer dan situasi yang mungkin mereka hadapi.
Ia percaya bahwa pemimpin memiliki enam fungsi utama yaitu meramalkan, merencanakan, mengoordinasi, memerintah, dan mengendalikan. Prinsip-prinsip yang ia uraikan adalah.
- Inisiatif
- Kesetaraan
- Rantai komando
- Remunerasi personel
- Kesatuan arah
- Disiplin
- Pembagian kerja
- Wewenang dan tanggung jawab
- Kesatuan pemerintah
- Subordinasi kepentingan individu dengan kepentingan umum
- Sentralisasi
- Ketertiban
- Stabilitas masa kerja
- Esprit de corps
3. Teori manajemen birokrasi
ilustrasi birokrasi negara (unsplash.com/@historyhd) Teori ini dikembangkan oleh Max Weber. Teori manajemen birokrasi berfokus pada penataan organisasi dalam hierarki sehingga ada aturan tentang tata kelola yang jelas.
Prinsip-prinsipnya dalam menciptakan sistem ini meliputi rantai komando, pembagian kerja yang jelas, pemisahan aset pribadi dan organisasi dari pemilik, aturan dan regulasi yang ketat dan konsisten, pencatatan dan dokumentasi yang cermat, serta pemilihan dan promosi karyawan berdasarkan kinerja dan kualifikasi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fungsi Manajemen Pemasaran, Penjelasan Lengkap
4. Teori hubungan manusia
ilustrasi orang-orang mengobrol (Pexels.com/nicole-michalou) Teori ini dikembangkan oleh Elton Mayor. Dia melakukan eksperimen yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas yang meletakkan dasar bagi gerakan hubungan manusia. Fokusnya adalah pada perubahan kondisi kerja seperti pencahayaan, waktu istirahat, dan lamanya hari kerja.
Pada akhirnya, ia menyimpulkan bahwa peningkatan itu bukan karena perubahan tetapi hasil dari memperhatikan karyawan dan membuat mereka merasa dihargai.
5. Teori manajemen sistem
Ilustrasi laptop (Unsplash.com/John Schnobrich) Teori ini menegaskan bahwa bisnis terdiri atas beberapa komponen yang harus bekerja secara harmonis agar sistem yang lebih besar berfungsi secara optimal. Keberhasilan organisasi, oleh karena itu, bergantung pada sinergi, ketergantungan, dan keterkaitan antar subsistem.
Menurut teori ini, karyawan adalah komponen yang paling penting dari sebuah perusahaan. Lalu, departemen, kelompok kerja, dan unit bisnis semua elemen penting tambahan untuk sukses.
6. Teori manajemen kontingensi
ilustrasi orang berdiskusi (pixabay.com/sanuas) Teori ini dikembangkan oleh Fred Fiedler. Fokus dari teori ini adalah bahwa tidak ada satu pendekatan manajemen yang berhasil untuk setiap organisasi.
Ia menyarankan bahwa sifat seorang pemimpin berhubungan langsung dengan seberapa efektif mereka memimpin tim mereka. Dia menegaskan bahwa ada ciri-ciri kepemimpinan yang berlaku untuk setiap jenis situasi dan seorang pemimpin harus fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.