Manfaat Hilirisasi dalam Menopang Kemajuan Ekonomi Indonesia
Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak yang belum sadar jika akhir-akhir ini perekonomian Indonesia sedang merangkak naik. Keadaan tersebut terjadi karena tidak lepasnya peran penting dari hilirisasi, lho.
Lalu, apa sih hilirisasi itu? Hilirisasi merupakan upaya pemerintah dalam menaikkan nilai dan harga dari suatu komoditas.
Tahu sendiri kan Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari daerah hingga nasional, melalui #KementerianInvestasi/BKPM Indonesia ingin mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam tersebut. Maka yang biasanya mengekspor barang mentah, kini menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui laman Kemenperin yang mana penerapan hilirisasi industri ini telah terbukti nyata dalam meningkatkan nilai dari bahan baku di Indonesia. Tentu saja dampak tersebut juga akan mengarah ke dampak yang lainnya juga seperti sektor penambahan tenaga kerja.
Lalu apa saja sih manfaat hilirisasi dalam meraih kemajuan perekonomian Indonesia?
Baca Juga: 6 Poin SDGs yang Dapat Terwujud dengan Hilirisasi SDA
1. Hilirisasi meningkatkan nilai tambah pada sebuah produk
Menurut data dari Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tujuan dari hilirisasi adalah meningkatkan nilai tambah sebuah produk. Kenapa bisa begitu? Karena Indonesia tidak akan lagi mengekspor bahan mentah melainkan bahan setengah jadi atau bahan jadi.
Dibandingkan bahan mentah, harga bahan setengah jadi atau bahan jadi lebih memiliki nilai jauh lebih tinggi. Di samping itu, harga bahan mentah sering mengalami fluktuasi harga. Sedangkan bahan setengah jadi atau bahan jadi terbilang memiliki harga cukup stabil. Jika menjual bahan mentah terus, tak heran jika nantinya ekonomi Indonesia akan terpuruk.
Pada saat menghadiri Dies Nataliske-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa setelah penerapan hilirisasi, nilai ekspor nikel mengalami peningkatan. Tahun 2016, saat Indonesia masih mengekspor bahan mentah, nilai ekspornya hanya USD1,5 miliar.
Setelah Pemerintah Indonesia melarang ekspor nikel dalam bentuk mentah melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019, Indonesia mulai mengekspor nikel dalam bentuk bahan setengah jadi dan bahan jadi, lho. Ada peningkatan nilai nih. Di tahun 2021 nilai ekspornya mencapai USD20,8 miliar dan tahun 2022 mencapai USD36,4 miliar. Naik pesat, kan?
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Poin Penting Transfer Teknologi dalam Hilirisasi, Siap Jadi Sasaran?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.