TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pendapatan per Kapita: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Salah satu indikator kesejahteraan penduduk suatu negara

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Salah satu aspek penting untuk melihat tingkat kemampuan penduduk suatu negara yaitu dengan meninjau pendapatan per kapitanya. Sejalan dengan ketetapan PBB yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan penduduk di suatu negara dapat diukur menggunakan pendapatan per kapita.

Pendapatan suatu negara berkaitan dengan jenis mata pencaharian sebagian besar penduduknya pula. Mengetahui tingkat pendapatan penduduk dapat dijadikan bahan tinjauan terkait kualitas penduduk suatu negara dari segi ekonomi.

Pada artikel ini, telah disajikan ulasan mengenai konsep pendapatan per kapita, mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya.

Baca Juga: Pendapatan Kotor: Faktor yang Mempengaruhi dan Cara Menghitungnya

Baca Juga: 5 Negara Termiskin di Asia Tenggara, PDB per Kapita Rendah

1. Pengertian pendapatan per kapita

Ilustrasi mengatur keuangan (Freepik/Vidi)

Melansir Corporate Finance Institute, pendapatan per kapita atau income per capita merupakan pendapatan rata-rata per orang di negara, kota, atau wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Sementara menurut KBBI, pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.

Perhitungan pendapatan per kapita ini meliputi jenis kelamin yakni pria dan wanita, anak bahkan bayi yang baru lahir yang dijadikan sebagai anggota populasi. Hal ini berbeda dengan pengukuran umum lainnya dari kemakmuran suatu daerah, seperti

  • pendapatan rumah tangga di mana menghitung seluruh orang yang tinggal di bawah satu atap; dan
  • pendapatan keluarga yang telah dianggap sebagai keluarga yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, maupun adopsi yang tinggal di bawah atap yang sama.

Pendapatan per kapita digunakan untuk menentukan rata-rata pendapatan per orang di suatu daerah. Selain itu juga berfungsi sebagai bahan evaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk.

2. Pentingnya pendapatan per kapita

ilustrasi petani wanita (pexels/thor garland)

Pendapatan per kapita tentu berperan penting karena merupakan salah satu indikator kemajuan perekonomian negara. Dengan pendapatan per kapita, kita dapat melihat suatu proyeksi pendapatan rata-rata yang dihasilkan dari rata-rata penduduk di suatu negara. Di mana, dari sana tercermin pula bagaimana laju perkembangkan tingkat kesejahteraan dari penduduknya.

Pendapatan per kapita juga dapat digunakan untuk memprediksi tingkat pendapatan per kapita di masa yang akan datang. Mengetahui pendapatan per kapita pun akan mempermudah dalam proses perencanaan, terkhusus dalam bidang ekonomi dan pembangunan untuk kemajuan suatu negara.

Selain itu, jika suatu negara memiliki angka pendapatan per kapita yang tinggi, maka negara itu akan dipandang sebagai negara yang makmur.

3. Manfaat pendapatan per kapita

Pembangunan Tol Serang-Panimbang (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Hasil dari penghitungan pendapatan per kapita di suatu negara tentu sangat bermanfaat. Adapun manfaatnya, yaitu

  • mengetahui perkembangan suatu negara dalam kurun waktu tahun ke tahun;
  • sebagai acuan bagi pemerintah dalam menyusun dan mempertimbangkan kemajuan untuk mendorong laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di masa depan;
  • dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara, serta membandingkannya dengan negara lain;
  • sebagai sumber informasi dan analisis yang sangat penting karena pendapatan per kapita menggambarkan keadaan dan struktur ekonomi, tingkat perkembangan, kekuatan dan kelemahan ekonomi di negara tersebut;
  • mengukur tingkat inflasi yang sedang terjadi.

4. Cara menghitung pendapatan per kapita

ilustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Pendapatan per kapita sebuah negara dapat dihitung melalui dua metode, yaitu:

  • GDP (Gross Domestic Product) dihitung dengan berdasarkan pada harga yang berlaku atau dikenal dengan pendapatan per kapita nominal.
  • GDP dapat dihitung berdasarkan pada harga tetap atau konstan yang diambil dari tahun acuan. Perhitungan semacam ini disebut sebagai GDP riil.

Adapun untuk menghitung GDP bisa dengan cara rumus berikut

GDP = pendapatan nasional : jumlah penduduk

Baca Juga: Perbedaan PDB dan PNB dalam Konsep Pendapatan Nasional

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya