TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Jokowi Bareng Prabowo Salurkan BLT Migor di Pasar Bangkal

Jokowi tak mendengar ada kendala penyaluran BLT migor

Presiden Jokowi salurkan BLT minyak goreng di Pasar Bangkal, Sumenep, Rabu (20/4/2022). (youtube.com/ Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini melakukan kunjungan kerja di sejumlah wilayah Jawa Timur. Salah satunya di Kabupaten Sumenep.

Salah satu agenda Jokowi di Sumenep mengunjungi Pasar Bangkal untuk menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (migor). Dalam kunjungannya ke pasar, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

"Penyaluran BLT minyak goreng masih proses semuanya berjalan dengan baik," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Anak Buahnya Jadi Tersangka Suap Minyak Goreng, Mendag Diminta Mundur

Baca Juga: Dirjen Kemendag Tersangka Suap Migor, Bukti Pejabat Bagian dari Mafia

1. Jokowi tak dengar ada kendala penyaluran BLT Migor

Presiden Jokowi salurkan BLT minyak goreng di Pasar Bangkal, Sumenep, Rabu (20/4/2022). (youtube.com/ Sekretariat Presiden)

Jokowi mengaku tak mendengar ada kendala dalam penyaluran BLT minyak goreng. Dia berharap, BLT minyak goreng ini bisa membantu daya beli masyarakat.

"Saya gak mendengar ada hal yang di lapangan yang meghambat, baik lewat kantor pos atau kelurahan dan kita berharap dengan subsidi BLT minyak goreng bisa memperkuat daya beli rakyat," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Minta BLT Migor Dicairkan: Rakyat Senang Mau Lebaran Dapat Uang

2. Jokowi sebut minyak goreng di Indonesia masih menjadi masalah

Presiden Jokowi salurkan BLT minyak goreng di Pasar Bangkal, Sumenep, Rabu (20/4/2022). (youtube.com/ Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut minyak goreng masih menjadi masalah di Indonesia. Jokowi mengingkan harga minyak goreng di pasar harganya bisa kembali normal, tidak tinggi.

"Memang harganya tinggi karena apa? Harga di luar, harga internasional itu tinggi banget. Sehingga kecenderungan produsen itu pengennya ekspor, memang harganya tinggi di luar," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya