Pertamina Targetkan Portofolio Energi Hijau 17 Persen pada 2030
Sebagian besar portfolio dikelola Pertamina NRE
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) menargetkan portofolio energi hijau sebesar 17 persen dari keseluruhan bisnis energinya pada 2030.
Hal ini disampaikan CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, dalam acara Indonesia Clean Energy Conference pada Jumat (9/7/2021) yang diselenggarakan secara virtual oleh Petromindo.
Baca Juga: Pertamina Dukung Pasokan Oksigen untuk Percepatan Penanganan COVID-19
1. Menekan emisi gas rumah kaca
Lebih lanjut Dannif menjelaskan, pada 2019 portofolio energi hijau Pertamina mencapai 9,2 persen. Sementara itu, pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Menurutnya, Pertamina mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan portofolio energi hijaunya hingga 17 persen pada 2030.
Beberapa hal yang termasuk dalam portofolio tersebut antara lain geothermal, hydrogen, Electric Vehicle (EV) battery dan Energy Storage System (ESS), gasifikasi, bioenergy, green refinery, circular carbon economy, serta EBT.
“Sebagian besar portfolio tersebut dikelola oleh Pertamina NRE sebagai sub-holding Pertamina yang fokus pada pengembangan EBT. Dekarbonisasi adalah salah satu sasaran dari pengembangan EBT di Pertamina untuk mendukung komitmen pemerintah menekan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030,” ungkap Dannif.
Baca Juga: Pertamina Bangun Infrastruktur LPG di Wilayah Timur Indonesia