TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akibat COVID-19, Ekonomi AS Lebih Lemah dan Miskin

Mendorong ekonomi AS menjadi agenda Presiden Joe Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. (Instagram.com/joebiden)

Jakarta, IDN Times – Ekonomi Amerika Serikat (AS), yang terbesar di dunia, kini telah menjadi lebih miskin dan lebih lemah dibanding sebelumnya karena COVID-19. Hal tersebut disampaikan oleh mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal saat melakukan siaran langsung di Instagram dengan IDN Times, Kamis (21/1/2021).

Komentar itu disampaikan Dino sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Joe Biden yang menyebut ekonomi AS dalam keadaan baik pada saat pelantikan dirinya menjadi presiden Rabu kemarin.

“Mengenai ekonomi, yang jelas ini dan ini mungkin agak kurang enak didengar, tapi it’s true. Amerika sendiri pernah menyatakan demikian. America now is poorer and weaker. Lebih miskin dan lebih lemah dibanding sebelumnya karena COVID-19, bukan karena hal-hal lain,” jelas Dino.

“Yang dikatakan kemarin (oleh) Biden bahwa Amerika now is stronger, itu menurut saya tidak benar. Secara faktual, ekonominya masih dalam resesi. Sangat lemah sekali dan karena dia menangani COVID-19 adalah yang terburuk dibanding banyak negara-negara lain, dan demokrasi kacau balau, kehidupan sosialnya juga juga penuh ketegangan sekarang dan lain sebagainya. Jadi America is weaker and poorer now,” tambahnya.

Dino berharap bahwa Amerika akan bisa lebih baik di bawah kepemimpinan Joe Biden. “Saya sungguh berharap Joe Biden bisa fokus untuk membuat Amerika menjadi lebih stabil dan lebih sukses dan lebih bersatu lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Harapan Uni Eropa pada Joe Biden dan Kamala Harris

Baca Juga: Dino Patti Djalal: Amerika Serikat Kembali Normal Dipimpin Joe Biden

1. Fokus Biden di hari pertama jadi presiden

Presiden terpilih AS Joe Biden dan Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Sebelumnya pada Rabu, setelah mengambil sumpah jabatan, Biden mengatakan dirinya akan langsung bekerja untuk melayani Amerika.

Ada empat hal yang menjadi fokus utama Biden, yaitu mengendalikan pandemik, mendongkrak ekonomi, memerangi perubahan iklim, dan memastikan kesetaraan rasial.

“Tidak ada waktu yang terbuang untuk segera menangani krisis yang kita hadapi. Itulah mengapa hari ini, saya menuju ke Oval Office untuk segera bekerja menyampaikan tindakan berani dan bantuan langsung bagi keluarga Amerika,” kata biden melalui Twitter @POTUS, Rabu.

Baca Juga: Sering Diartikan Sama, Ini Perbedaan Global Warming dan Climate Change

2. PR Amerika soal rasisme masih besar

(Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal) www.instagram.com/@dinopattidjalal

Menanggapi fokus Biden dalam hal kesetaraan rasial, Dino mengatakan bahwa Biden memang telah menunjukkan tujuan tersebut sejak sebelum dilantik.

“Menurut saya benar. Pertama dia ingin menunjukkan bahwa diversity is back, karena terasa sekali, waktu Trump ini benar-benar pemerintahan kulit putih, dan porsi orang yang non-kulit putih dalam kabinet itu paling sedikit dibandingkan kabinet (Mantan Presiden Barack) Obama dan presiden-presiden sebelumnya,” jelasnya.

“Nah ini, kita melihat porsi orang kulit non-putih. Jadi orang Hispanik, orang Asia, orang kulit hitam, itu lebih banyak bahkan dibandingkan dengan kabinet Obama. Jadi dia benar-benar ingin membuktikan dia itu progresif dan reformis. Bahkan menteri pertahanan untuk pertama kalinya adalah kulit hitam. Dia sendiri wapresnya juga wanita, dan wanitanya dari (keturunan) India dan kulit hitam,” jelas Dino, merujuk pada Kamala Harris yang menjadi wakil presiden AS saat ini.

Baca Juga: Jadi Presiden Amerika, Ini 4 Jurus Joe Biden Memperbaiki Perekonomian

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya