Aktivis Ancam Boikot Jika Elon Musk Lakukan Ini pada Twitter
Elon Musk menawar Twitter sekitar 44 miliar dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kelompok aktivis pada Selasa (3/5/2022) meminta pengiklan Twitter untuk memboikot layanan jika di bawah kepemilikan Elon Musk media sosial itu memungkinkan hal kasar dan informasi yang salah diposting.
Ancaman boikot itu disampaikan meski kesepakatan pembelian oleh pemilik Tesla itu masih harus mendapat dukungan dari pemegang saham dan regulator. Sebelumnya Elon Musk telah menyatakan keinginannya untuk membuat platform itu memungkinkan kebebasan berbicara.
“Merek Anda berisiko dikaitkan dengan platform yang memperkuat kebencian, ekstremisme, misinformasi kesehatan, dan teori konspirasi,” demikian isi surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari dua puluh kelompok aktivis, termasuk Media Matters, Access Now, dan Ultraviolet.
“Di bawah manajemen Musk, Twitter berisiko menjadi sumber informasi yang salah, dengan merek Anda terpasang,” tambah mereka, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Ini Alasan Elon Musk Beli Twitter Senilai Rp634,7 Triliun
1. Tuntutan para aktivis
Kelompok-kelompok tersebut mendesak pengiklan untuk mengharuskan Twitter mempertahankan kebijakan moderasi kontennya sebagai persyaratan yang tidak dapat dinegosiasikan dalam berbisnis dengan platform tersebut.
Twitter menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari iklan, dan perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco itu, dalam pengajuan kepada regulator AS, mengatakan bahwa sumber pendapatannya itu dapat terancam oleh reaksi pengiklan terhadap konten yang diposting di platform.
Twitter mengatakan, pendapatan dari iklannya meningkat 16 persen menjadi 1,2 miliar dolar AS pada kuartal yang baru saja berakhir, sementara pendapatan dari langganan dan sarana lainnya turun menjadi 94,4 juta dolar AS.
Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter Tapi Jual Saham Tesla Lagi