TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Batalkan 'Hukuman' Tarif Impor ke Vietnam, Apa Kesepakatannya?

Vietnam terancam kena tarif karena memanipulasi mata uangnya

ilustrasi Vietnam (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Jakarta, IDN Times – Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) pada Jumat (23/7/2021) mengatakan telah memutuskan tidak menjatuhkan tarif impor terhadap Vietnam. Kebijakan itu diambil AS setelah Bank Sentral Vietnam sepakat dengan Departemen Keuangan AS untuk tidak memanipulasi mata uangnya untuk keuntungan ekspor.

Dalam sebuah pernyataan, USTR mengatakan pihaknya menemukan bahwa perjanjian antara Departemen Keuangan AS dengan Bank Negara Vietnam telah menghasilkan solusi bagi masalah yang ada.

“Perjanjian Departemen Keuangan AS-Bank Negara Vietnam awal pekan ini memberikan resolusi yang memuaskan dari masalah yang diselidiki dan karenanya tidak ada tindakan perdagangan yang diperlukan saat ini,” kata USTR, menurut Channel News Asia.

Baca Juga: Demi Bitcoin, Pria Inggris Retas Twitter Joe Biden sampai Elon Musk

1. Praktik mata uang Vietnam dianggap menyalahi aturan

Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Kesepakatan itu dihasilkan setelah AS selama berbulan-bulan melayangkan tekanan terhadap Vietnam atas praktik mata uangnya dan membengkaknya surplus perdagangan dengan AS.

Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, menyatakan Vietnam sebagai manipulator mata uang dan mengancam akan mengenakan tarif hukuman pada impor dari Vietnam atas praktik mata uangnya. Ancaman itu disampaikan Trump di minggu-minggu terakhirnya sebelum meninggalkan kursi kepresidenan dan digantikan oleh Joe Biden.

Baca Juga: SEA Games 2021 di Vietnam Resmi Ditunda!

2. Perjanjian AS-Vietnam

Menteri Keuangan AS Janet Yellen (Wikimedia/By Federalreserve - BKLM4457)

Sebagai solusi atas masalah ini, pada Senin lalu Bank Negara Vietnam membuat kesepakatan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Dalam kesepakatan itu Vietnam berjanji untuk menahan diri dari melakukan kegiatan “devaluasi kompetitif” mata uang dong. Vietnam juga berjanji untuk membuat kebijakan moneter dan nilai tukar lebih transparan.

Baca Juga: 5 Negara dengan Tarif Pajak Terendah, Ada yang Gak Sampai 10 Persen!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya