TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Cuma RI, Harga Minyak Goreng di Negara Ini Alami Kenaikan

Harga minyak goreng telah meningkat secara global

Jokowi menemukan harga minyak goreng di sejumlah pasar di Yogyakarta tinggi, atau melebihi harga eceran tertinggi (HET). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times – Kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia. Turki juga telah mengalami kenaikan harga minyak goreng sebagai dampak dari perang di Ukraina.

Dikutip dari NPR, Jumat (29/4/2022), harga minyak goreng dari bunga matahari telah naik selama berbulan-bulan di Turki. Bahkan pada awal April, harga minyak tersebut dilaporkan naik hampir empat kali lipat daripada harga di 2019.

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Pemprov Jatim Guyur 2,7 Juta Liter Minyak Goreng

Baca Juga: Mengenal RBD Palm Olein, Bahan Baku Minyak Goreng yang Dilarang Ekspor

1. Harga minyak goreng naik secara global

Warga mengantre saat membeli minyak goreng yang dijual di operasi pasar murah. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Laporan menyebut harga minyak goreng sebenarnya telah meningkat secara global sejak pandemik COVID-19 dimulai karena berbagai alasan, mulai dari panen yang buruk di Amerika Selatan hingga kekurangan tenaga kerja terkait virus dan permintaan yang terus meningkat dari industri biofuel.

Perang di Ukraina, yang memasok hampir setengah dari minyak bunga matahari dunia, juga telah mengganggu pengiriman dan membuat harga minyak goreng melonjak.

Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Kelapa sebagai Alternatif Minyak Goreng

2. Data kenaikan harga minyak goreng

Ilustrasi minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyebut bahwa harga minyak nabati mencapai rekor tertinggi pada Februari, kemudian naik lagi 23 persen pada Maret.

Sementara minyak kedelai, yang dijual seharga 765 dolar AS per metrik ton pada 2019, naik menjadi rata-rata 1.957 dolar AS per metrik ton pada bulan Maret, menurut Bank Dunia.

Harga minyak sawit bahkan sudah naik 200 persen dan diperkirakan akan lebih tinggi lagi setelah Indonesia, yang adalah salah satu produsen utama dunia, melarang ekspor minyak goreng untuk melindungi pasokan domestik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya