TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dihajar Dolar, Rupiah Melemah di Penutupan Hari Ini

Rupiah melemah ke level Rp14.266 per dolar

Ilustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (4/3/2021), yaitu melemah 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.266 dari penutupan hari sebelumnya di level Rp14.245 per dolar.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada banyak alasan mengapa rupiah melemah, salah satunya yaitu penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendorong nilai dolar.

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp553 Triliun untuk Tangani COVID dan PEN 2021

1. Pemulihan ekonomi AS berlanjut

Seorang anggota staf kebersihan Gedung Putih menyemprot ruang arahan pada malam Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali dari Walter Reed Medical Center setelah terkena penyakit virus korona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat, Senin (5/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott)

Dalam Beige Book yang dirilis pada Rabu, Bank Sentral AS the Federal Reserve (the Fed) mengatakan pemulihan ekonomi AS berlanjut dengan kecepatan sedang selama minggu-minggu pertama 2021.

Pada hari yang sama, Presiden Fed Chicago Charles Evans juga mengatakan dia melihat kenaikan pesat dalam imbal hasil obligasi yang sebagian besar mencerminkan perbaikan dalam ekonomi.

“Investor sekarang menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell di kemudian hari di Wall Street Journal Jobs Summit, untuk panduan kebijakan moneter Fed di masa depan,” kata Ibrahim.

Baca Juga: RI Diramal Masuk Top 5 Ekonomi Dunia, Investasi BUMN Jadi Kunci PEN

2. Ada harapan dalam stimulus Joe Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Ibrahim lebih lanjut mengatakan bahwa pelemahan rupiah juga dipengaruhi penguatan dolar yang didorong oleh kabar baik soal rencana stimulus Presiden Joe Biden.

Ibrahim mengatakan dari sisi stimulus, perdebatan tentang paket 1,9 triliun dolar AS dari Biden yang diusulkan di Senat telah mereda. Dewan diharapkan untuk memulai diskusi di kemudian hari.

“Seiring ketenangan terus kembali ke pasar, tampaknya dolar kembali dalam tren naik,” katanya.

Baca Juga: 5 Langkah Strategis Pemerintah dan Bank Indonesia Jaga Inflasi 2021

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya