Euforia SPAC Merambat ke Asia, Para Ahli Peringatkan Hal Ini
SPAC adalah tren terpanas di Wall Street saat ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Para ahli mengatakan Special Purpose Acquisition Company (SPAC) atau perusahaan akuisisi bertujuan khusus mulai menarik minat investor Asia dan akan ada semakin banyak yang mengikuti tren ini. Salah satu alasannya adalah karena kemudahan yang diberikan SPAC ketimbang penawaran umum perdana (IPO) tradisional.
“Saya pikir pasti ada minat karena SPAC, jelas, menawarkan platform alternatif dari IPO tradisional,” kata Max Loh, Pemimpin IPO Asean di EY, kepada CNBC pada akhir Februari lalu.
Baca Juga: Jadi Hottest Trend di Wall Street, Apa itu SPAC?
1. Makin banyak perusahaan Asia yang ikuti tren SPAC
Asia termasuk wilayah target akuisisi bagi banyak SPAC. Target itu terutama perusahaan bernilai tinggi di Asia Tenggara yang siap untuk go public, seperti Grab. Perusahaan berbagi kendaraan ini dilaporkan Reuters sedang dalam pembicaraan untuk go public melalui SPAC.
Data yang dibagikan oleh penyedia analitik Dealogic menunjukkan jumlah perusahaan SPAC yang berfokus di Asia tumbuh dari 0 pada 2016 menjadi 8 tahun lalu. Mereka mengumpulkan sekitar 1,44 miliar dolar Amerika serikat (AS). Meski demikian, hanya empat SPAC yang ditargetkan untuk Asia yang berhasil diselesaikan pada 2020.
Dalam tiga bulan pertama 2021, sudah ada enam perusahaan serupa yang secara kolektif mengumpulkan 2,7 miliar dolar AS.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia Diprediksi Segera Susul Mereka di Bursa Wall Street
Baca Juga: Bukan COVID-19, Ketakutan Terbesar Wall Street adalah Inflasi