TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hidupkan Ekonomi, Taliban Minta Warga Afghanistan Bekerja Lagi

Kesempatan kerja perempuan berkurang di Afghanistan

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan berkumpul kembali setelah bentrokan hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di sebuah pos pemeriksaan, di provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui.

Jakarta, IDN Times – Setelah menguasai Afghanistan, Taliban kini berusaha menghidupkan kembali ekonomi di negara tersebut. Saksi mata menyebutkan anggota-anggota Taliban yang bersenjata mengetuk pintu rumah di kota-kota di seluruh Afghanistan pada Rabu (18/8/2021) untuk meminta warga yang ketakutan kembali bekerja.

Sebelumnya pada Selasa, dalam konferensi pers pertama Taliban sejak kelompok itu merebut Ibu Kota Kabul, Taliban menjanjikan perdamaian dan kemakmuran. Mereka juga menyingkirkan aturan lama yang melarang perempuan bekerja. Tetapi, banyak orang tetap waspada.

Baca Juga: Afghanistan Dikuasai Taliban, Taiwan: Saatnya Kami Perkuat Pertahanan 

Baca Juga: IMF Tangguhkan Akses Pinjaman Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

1. Ekonomi Afghanistan hancur

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Ekonomi Afghanistan telah hancur akibat perang 20 tahun antara pasukan pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS) dengan Taliban. Selain itu, nilai mata uangnya telah jatuh dan negara itu kekurangan cadangan dolar.

Kedatangan Taliban pun memperparah keadaan karena mereka membuat takut warga. Banyak tempat usaha di Kabul tutup dan sebagian besar kota telah ditinggalkan sejak Taliban merebut kota itu pada Minggu.

Satu-satunya lalu lintas utama di ibu kota yang padat adalah di bandara, tempat orang-orang mencoba melarikan diri dari negara itu dengan penerbangan evakuasi diplomatik, kata penduduk.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Uni Eropa Tangguhkan Pendanaan

2. Taliban mengetuk pintu warga

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Wasima, 38 tahun, mengatakan dia terkejut ketika tiga anggota Taliban yang sambil memegang senjata mengunjungi rumahnya di kota barat, Herat, pada Rabu pagi. Wasima mengatakan Taliban menanyakan tentang pekerjaan dan gaji yang diterimanya dari sebuah organisasi bantuan, juga menyuruhnya untuk kembali bekerja.

Menurut ANTARA, sebanyak 12 orang mengatakan kepada Reuters bahwa ada kunjungan mendadak dari Taliban dalam 24 jam terakhir, mulai dari Ibu Kota Kabul sampai ke Lashkar Gah di selatan dan Mazar-i-Sharif di utara. Orang-orang tersebut tidak ingin memberikan nama lengkap mereka karena takut akan pembalasan.

Selain mendorong orang untuk bekerja, beberapa orang mengatakan mereka juga merasa bahwa pemeriksaan tersebut dirancang untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada kepemimpinan baru.

Baca Juga: Tiga Demonstran Anti Taliban Tewas Tertembak di Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya