TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMF: Ekonomi Ukraina Bisa Runtuh jika Perang Berlarut-Larut

Perang juga memiliki dampak ke ekonomi global

Alexander Bazhanov, 34, manajer teknik dari Mariupol berjalan di penyeberangan perbatasan antara Polandia dengan Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, di Medyka, Polandia, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel.

Jakarta, IDN Times – Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa sistem keuangan Ukraina masih dapat melunasi utang dalam jangka pendek, meski saat ini perang masih berkecamuk. 

Namun, lembaga yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS) itu memperingatkan bahwa invasi Rusia dapat menjerumuskan Ukraina ke dalam resesi yang menghancurkan.

IMF juga memperingatkan, perang dapat memberikan dampak yang lebih luas, termasuk mengancam ketahanan pangan global dengan menyebabkan harga naik dan menghambat penanaman tanaman, terutama gandum.

“Minimal, negara itu akan melihat output turun 10 persen tahun ini, dengan asumsi resolusi perang yang cepat,” kata IMF dalam analisis ekonominya setelah invasi Rusia, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022

1. Situasi bisa memburuk

Anggota layanan Angkatan Bersenjata Ukraina membawa senjata selama latihan militer di tempat penembakan di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (15/2/2022). ANTARA FOTO/General Staff of the Ukrainian Armed Forces/Handout via REUTERS.

IMF memperingatkan bahwa ada ketidakpastian besar di sekitar perkiraannya itu. Di sisi lain, jika konflik berlarut-larut, IMF menyebut situasinya akan memburuk.

“Kontraksi output tahunan pada akhirnya bisa jauh lebih tinggi, dalam kisaran 25-35 persen,” kata lembaga itu, mengutip data masa perang untuk konflik di Irak, Lebanon, Suriah dan Yaman.

Pada 2021, ekonomi Ukraina tumbuh 3,2 persen di tengah rekor panen gandum dan belanja konsumen yang kuat.

“Tetapi, setelah invasi Rusia pada 24 Februari, ekonomi di Ukraina berubah secara dramatis", kata Vladyslav Rashkovan, direktur eksekutif alternatif untuk Ukraina di dewan IMF.

“Itu termasuk penghancuran rumah sakit, sekolah, dan rumah serta puluhan kilometer jalan, dan objek infrastruktur kritis yang tak terhitung jumlahnya,” kata pejabat itu lagi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.

Oleg Ustenko, penasihat ekonomi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pekan lalu memperkirakan kerugian dari invasi sejauh ini mencapai 100 miliar dolar AS.

Baca Juga: Rusia Gempur Ukraina Barat: Cara Putin Hentikan Pasokan Senjata Asing

2. Cadangan devisa Ukraina cukup

Seorang anak lelaki mengibarkan bendera Ukraina saat reli mendukung Ukraina dan memprotes Rusia, di Air Terjun Niagara, Kanada, Minggu (30/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Nick Iwanyshyn.

Lebih lanjut, Rashkovan mengatakan bahwa meskipun negara itu mengalami kehancuran, pemerintah dan bank-bank Ukraina terus berfungsi, dan per 1 Maret, negara itu memiliki cadangan devisa sebesar 27,5 miliar dolar AS.

“Yang cukup bagi Ukraina untuk memenuhi komitmennya,” menurut sebuah pernyataan tertanggal 9 Maret.

IMF, yang pekan lalu menyetujui program bantuan darurat senilai 1,4 miliar dolar AS untuk Ukraina, mengatakan bahwa pembayaran utang tampaknya tidak akan terganggu dalam jangka pendek, meskipun ada ketidakpastian yang sangat besar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya