TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minat Orang Amerika Investasi di Tiongkok Masih Tinggi

Umumnya investor AS tertarik pada obligasi pemerintah

(IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memang diketahui kurang baik sejak lama, dan bahkan telah memburuk dalam beberapa tahun ini. Namun demikian, itu tidak menjadi alasan investor AS untuk mundur dari mencari keuntungan di Negeri Tirai Bambu.

Minat investasi itu tinggi utamanya di pasar obligasi, kata Tao Wang, kepala ekonomi Asia dan kepala ekonom wilayah Tiongkok di UBS, selama webinar dengan Institute of International Finance, mengutip CNBC, Minggu (21/3/2021).

“Investor AS terus sangat tertarik untuk berinvestasi di (pasar) China,” katanya dalam webinar Kamis lalu itu. “Terutama dari perspektif pasar obligasi, ada peningkatan struktural pada suku bunga.”

Baca Juga: Peluang Investasi, Ini 5 Jam Tangan Mewah dengan Nilai Jual Tinggi

1. Berinvestasi di obligasi pemerintah

Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Investor AS disebutnya sangat berminat berinvestasi di obligasi pemerintah. Ini karena imbal hasilnya (yields) yang cukup tinggi.

Obligasi pemerintah Tiongkok bertenor 10 tahun memiliki imbal hasil lebih dari 3,2 persen. Sebaliknya, kenaikan suku bunga AS terbaru telah mendorong imbal hasil Treasury tenor 10-tahun menjadi hanya 1,7 persen.

Perbedaan yang besar itu memberi investor obligasi pemerintah Tiongkok keuntungan yang lebih tinggi secara signifikan.

Baca Juga: Amerika Pimpin Koalisi Barat Jatuhkan Sanksi untuk Tiongkok

2. Banyak imbal hasil obligasi pemerintah yang negatif

Ilustrasi Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Obligasi pemerintah Tiongkok bukan hanya menarik karena memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dan stabil jika dibandingkan dengan AS. Ini juga sangat menarik karena banyak negara lain masih memberikan imbal hasil obligasi yang negatif.

Imbal hasil obligasi yang negatif terjadi di banyak negara karena mereka menerapkan berbagai langkah untuk meningkatkan pertumbuhan.

Imbal hasil obligasi negatif berarti pembeli obligasi harus membayar penerbit saat obligasi jatuh tempo, bukan mendapatkan uang dari investasinya.

Baca Juga: Investasi Asing Ramai-ramai Tinggalkan AS, Lari ke Tiongkok 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya