TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.324, Bagaimana Prediksi Besok?

Rupiah melemah 28 poin sore ini

Ilustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (17/1/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 28 poin ke level Rp14.324 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.296 per dolar.

Baca Juga: Yakin Bisa Punya Tabungan Rp100 Juta! Cek 6 Gaya Menabung Ini Dulu

Baca Juga: 5 Tips Menabung yang Asyik Biar Gak Bikin Buntung, Justru akan Untung 

1. Investor fokus ke The Fed

Ilustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena dolar menguat didorong oleh antisipasi investor pada pertemuan Federal Reserve AS bulan ini.

Menurut Ibrahim, investor memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini. Dalam sidang Komite Perbankan Senat AS yang berlangsung selama minggu sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS siap untuk memulai kebijakan moneter yang lebih ketat.

"Pejabat Fed lainnya juga telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Maret 2022,” kata Ibrahim.

The Fed akan bertemu untuk menjatuhkan keputusan kebijakan berikutnya pada 25-26 Januari.

Baca Juga: 5 Alasan Sepele Mengapa Menabung Merupakan Kunci Kebahagiaan Hidup

2. Faktor internal penguatan rupiah

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa pasar terus memantau perkembangan Program Pengungkapan sukarela (PPS) atau Tax Amnesty Jilid II yang sedang berlangsung mulai 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2022 mendatang.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat harta bersih yang dilaporkan dalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS) mencapai Rp2,33 triliun sampai 13 Januari 2022 atau hampir 2 minggu sejak program ini dijalankan.

Nilai tersebut terdiri dari laporan harta bersih dalam negeri dan repatriasi sebesar Rp1,76 triliun, harta yang diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara sebesar Rp141 miliar, dan harta di luar negeri sebesar Rp431,82 miliar. Pelapor tercatat telah mencapai 3.747 Wajib Pajak dengan nilai Pajak Penghasilan (PPh Final) yang terkumpul sebesar Rp272,14 miliar.

“Harta yang dilaporkan sukarela naik Rp350 miliar sehari,” kata Ibrahim.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya