TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Uni Eropa Lirik Potensi Perdagangan dan Investasi di Sumatra Selatan

Diharapkan investor Eropa berinvestasi di Sumatra Selatan

Para pemimpin UE27 dalam konferensi di Brussels, Belgia. (Sky)

Jakarta, IDN Times – Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, melakukan pertemuan bisnis secara virtual pada Selasa (15/6/2021).

Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang tengah dalam tahap perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa, serta untuk membahas peluang perdagangan dan investasi dengan para pemangku kepentingan di provinsi tersebut.

Saat berbicara di acara tersebut, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mengatakan Uni Eropa mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta mendorong investasi di sektor infrastruktur, industri dan pertanian wilayah itu.

“Uni Eropa mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Kami menyambut baik kembalinya investasi asing langsung di Indonesia baru-baru ini, termasuk dari Uni Eropa,” katanya.

Baca Juga: Uni Eropa-Jerman Hibahkan Rp174 Miliar untuk Riset COVID di Indonesia

Baca Juga: Uni Eropa-Jerman Hibahkan Rp174 Miliar untuk Riset COVID di Indonesia

1. EU-Indonesia CEPA akan meningkatkan perdagangan dan investasi

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket (Dok. Europian Union)

Dubes Piket lebih lanjut mengatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (EU-Indonesia CEPA) akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi menjadi lebih banyak lagi, serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi di Indonesia.

Menurut Piket, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi selama lebih dari 30 tahun. Di mana pada 2019, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro.

“Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspor dan untuk memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional,” ungkapnya.

2. Diharapkan dapat mendorong investor Eropa untuk berinvestasi di Sumatra Selatan

Ilustrasi jalan tol Ruas Kayuagung-Palembang-Betung /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Pertemuan virtual dengan Delegasi Uni Eropa ini mendapat sambutan baik dari Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru. Ia menyebut UE-RI telah memiliki banyak kerja sama.

“Hubungan Indonesia dan Uni Eropa sejak dulu sangat bersahabat dan saling membangun demikian pula kerja sama di bidang perdagangan, ekonomi, investasi, pertanian, dan lingkup lainnya,” katanya.

Sebagai sebuah wilayah, Sumatra Selatan memiliki berbagai kelebihan antara lain letaknya yang strategis di lintasan perdagangan internasional, dekat dengan pusat kegiatan ekonomi ASEAN, juga dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia. Sumatra Selatan juga kaya dengan sumber daya alam, lahan yang luas, panorama alam yang indah, serta warisan budaya yang beragam.

“Kami membuka peluang investasi selebar-lebarnya di bidang infrastruktur khususnya pembangunan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat, Jalan Tol dan lain-lain,” kata Herman.

Ia juga berharap melalui pertemuan ini dapat mendorong investor Eropa untuk berinvestasi di Sumatra Selatan.

“Selain berinvestasi, kami juga ingin memperluas peluang untuk melakukan ekspor ke Eropa. Karena itu kami berharap para pelaku usaha dapat membuka wawasan bagaimana meningkatkan potensi ekspor perdagangan,” ujarnya.

Baca Juga: Rekomendasi IA-CEPA untuk Tingkatkan Investasi SDM di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya